Sepanjang jalan, pikiran saya  menggelitik tanya. "Apakah cara mengulak satu per satu, menjadi rahasia mengapa pecel ibu Mawar jadi terkenal?" tanya saya membatin.
Saya coba tepis pertanyaan bernada sekalugus jawaban itu. Saya yakinkan diri, bukan itu daya tariknya, tetapi rasa pecel itulah yang menjadi daya tarik utama para pelanggan sanggup menunggu berjam-jam.
Kalau cara membikin satu per satu dan memakan waktu lama, saya pikir pasti bukan, karena cara itu tidak juga menjamin rasa dan bahkan bisa hilang pelanggan karena tidak efesien.
Apabila pembaca penasaran dan kebetulan sedang berada di Kuala Lumpur, boleh mencoba kelezatan pecel bikinan bu Mawar yang fenomenal itu. saya sudah mencobanya dan yang pasti tidak mengecewakan.
Sekadar berbagi.
KL: 07012019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H