Untuk mencapai semua itu, tentunya kubu milisi yang selama ini berjuang untuk pembebasan Moro, diharapkan bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat, khususnya dalam mendorong investasi lebih luas dalam bidang infrastruktur serta pengelolaan sumber daya alam.
Berdasarkan informasi, proses pemberian suara diadakan sebanyak dua kali putaran. Untuk putaran kedua akan diselenggarakan pada tanggal 6 Februari 2019.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa proses referendum dikawal ketat oleh 20 ribu aparat keamanan karena dikhawatirkan ada pihak yang dengan sengaja mengganggu proses pemberian suara. Hal tersebut sangat bisa dimaklumi karena status otonomi penuh yang ditawarkan Duterte kepada Bangsamoro, tidak semua kelompok milisi mengaminkan komando sang Presiden.
![Dok. Anadolu Agency](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/01/25/thumbs-b-c-905978e0805244e469d22e8ba5b18879-5c4a7131bde5750a045052a5.jpg?t=o&v=555)
Sekadar berbagai.
KL: 25012019