Ini ibu Budi
Tiga kalimat itulah yang sangat berkesan hingga ke hari ini.
Saat itu, saya dapat nilai 100 dan tanda tangan guru yang mengajar. Girang rasanya bisa menulis, walau yang saya tulis itu belum bisa saya eja ata lafazkan dalam bacaan. Hari itu saya hanya mengikuti guru dan teman yang melafazkan apa yang tertulis di papan.
Saya pulang sekolah langsung perlihatkan tulisan dan nilai yang saya peroleh di sekolah. Ayah dan ibu memberikan pujian. Saya jadi semakin semangat sekolah dan rajin belajar.
Alhamdulillah, walau status murid “ikutan” gara-gara bersekolah belum cukup umur, tetapi berkat kesungguhan dan dorongan orang tua yang senantiasa mendampingi saat belajar di rumah, saya berhasil memperoleh nilai tertinggi saat ulangan catur wulan. Saya diumumkan meraih juara satu kelas dan mendapat hadiah buku serta alat tulis dari sekolah. Demikian prestasi yang saya raih secara berturut-turut selama tiga catur wulan. Oleh karena itu, walaupun saya belum cukup umur, saya tetap dinaikkan ke kelas 2 SD. Inilah hadiah paling berarti bagi saya yaitu diakui masuk dan naik ke kelas dua bersama teman-teman lainnya.
Saya yakini, selama ada kemauan, pasti ada jalan untuk meraih hasil yang memuaskan.[]
Sekadar berbagi di hari Selasa yang mendung.
KL: 20012019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI