Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pesona TGB dari Bumi Seribu Masjid

23 Maret 2018   20:27 Diperbarui: 23 Maret 2018   20:37 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tahun politik, nama-nama tokoh politik mulai bermunculan dan disebut-sebut akan mengisi bursa bakal calon pemimpin negara (presiden dan wakil presiden). Maklum tahun 2019 mendatang Indonesia akan menghelat pesta demokrasi--pilpres--yang merupakan hajat besar bangsa Indonesia.

Calon petahana dipastikan untuk tetap maju bersaing mempertahankan jabatannya di pilpres 2019. Nama besar lainnya yang tidak asing dari bursa calon presiden adalah bos partai Gerindra Prabowo Subianto yang sejak pemilu sebelumnya namanya sudah bertengger di daftar calon presiden. 

Ada sederet nama besar lainnya yang disebut-sebut akan mengisi daftar calon presiden dan wakil presiden pada pilpres 2019 mendatang. Menariknya muncul nama gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. KH. Lalu Zainul Majdi, M.A., yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai calon wakil preiden, bahkan sebagai presiden Indonesia 2019. TGB merupakan cucu pahlawan nasional asal NTB yaitu TG. KH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid yang merupakan pendiri Nahdhatul Wathan (NW) Pancor, Lombok.

***

Ada lima fakta menarik yang menjadi magnet publik terhadap TGB sehingga dukungan mulai mengalir untuk mengisi bursa calon wakil presiden yaitu:

Pertama:Usia muda. Setiap kali mendengar komentar masyarakat Indonesia di Malaysia terkait TGB, selalu yang disebut-sebut "orangnya masih muda." Tampaknya publik Indonesia merindukan sosok pemimpin yang masih muda dan wawasan luas (visioner).

Kedua: Sukses memimpin NTB selama dua periode. Memang banyak hal yang telah dilakukan oleh TGB di Pulau Lombok dan Sumbawa. Sebut saja agama, ekonomi, pendidikan, pariwisata, infra struktur dan sosial budaya. Saat saya berkesempatan hadir di kantor gubernur NTB pada Januari 2018 bersama rombongan KBRI dan tenaga pendidik SIKL, Sekda NTB memaparkan berbagai terobosan Pemda NTB dalam berbagai sektor pembangunan dan pemberdayaan ekonomi, pariwisata dan pendidikan bagi masyarakat untuk menuntaskan buta hurup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTB.

Ketiga: Akademisi dan berwawasan kebangsaan dan visi internasional. TGB merupakan alumni perguruan tinggi luar negeri dan menjadi presiden organisasi internasional mahasiswa Indonesia alumni Kairo, Mesir. Saat kepemimpinan TGB, Lombok menyabet dua kategori internasional untuk pariwisata Lombok yang dihelat di Dubai, UEA. 

Keempat: Agamis dan demokratis. Publik di Lombok khususnya dunia santri pondok pesantren NW sangat arif dengan sosok TGB. Sosok yang hafal al-Qur'an dan memiliki kualifikasi akademisi serta berpengalaman dalam berorganisasi serta pemerintahan telah mematangkan dirinya sehingga berfikiran demokratis. 

Kelima: Bersih dan mengamalkan budaya pemerintahan yang santun. Di kalangan masyarakat awam NTB, sosok TGB adalah pemimpin yang sangat bersahaja dan bersih dari praktek-praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Ketika pemimpin daerah yang lain gusar dengan berbagai tuduhan miring terkait penyalahgunaan kuasa, di NTB justru mencuat aura kerakyatan, solidaritas dan keberagaman yang kental. Nama yang bersih dari KKN dan senantiasa mengamalkan konsep Good Governance" menjadi hal yang sangat mendasar publik mulai memberi dukungan kepada TGB. 

***

Sejak beberapa minggu yang lalu, nama TGB santer disebut-sebut di kalangan masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur. Kemarin, saat saya berjalan-jalan di kota Kuching, Malaysia Timur, beberapa orang memicarakan TGB. Demikian saat saya duduk-duduk di kantin Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak juga beberapa orang Indonesia yang sedang mengurus dokumen di KJRI Kuching menyebut-nyebut nama TGB.

Saya berfikir ternyata bukan saja masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur saja yang mulai melirik-lirik nama TGB tetapi sampai ke Malaysia Timur juga demikian. Saya jadi ingat bagaimana nama presiden SBY tiba-tiba menjadi buah bibir setiap masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan kemudian melejit naik hingga sukses menduduki kursi RI-1.

Walaupun TGB tidak bisa disamakan dengan peluang yang dimiliki SBY, namun sinyal seperti di alami oleh SBY mulai nampak dan publik Indonesia tampaknya sudah menginginkan wajah baru dan aura politik baru di Indonesia. Setidaknya suara dari timur Indonesia dapat dipastikan akan mengarah kepada TGB, tinggal bagaimana dukungan dari Sumatera dan Jawa yang sangat dominan dan tentunya sangat menentukan.

Masalahnya, TGB akan duet dengan siapa? Akankah bisa digandeng menjadi wakil JKW? Lantas bagaimana nama-nama bakal calon wapres lain yang mulai santer disebut-sebut oleh masing-masing partai? Ketika sampai pada rumor tertinggi sebagai calon presiden, maka dengan siapa cocoknya digandengan sehingga tembus ke posisi calon kuat dan mendulang suara rakyat?

Politik cukup sulit untuk diprediksikan apalagi ditebak, maka kita ikuti dan amati perkembangan selama tahun politik ini untuk menentukan arah suasana politik tahun 2019 nanti.

Kuching: 22032018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun