Sejak beberapa minggu yang lalu, nama TGB santer disebut-sebut di kalangan masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur. Kemarin, saat saya berjalan-jalan di kota Kuching, Malaysia Timur, beberapa orang memicarakan TGB. Demikian saat saya duduk-duduk di kantin Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kuching, Sarawak juga beberapa orang Indonesia yang sedang mengurus dokumen di KJRI Kuching menyebut-nyebut nama TGB.
Saya berfikir ternyata bukan saja masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur saja yang mulai melirik-lirik nama TGB tetapi sampai ke Malaysia Timur juga demikian. Saya jadi ingat bagaimana nama presiden SBY tiba-tiba menjadi buah bibir setiap masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan kemudian melejit naik hingga sukses menduduki kursi RI-1.
Walaupun TGB tidak bisa disamakan dengan peluang yang dimiliki SBY, namun sinyal seperti di alami oleh SBY mulai nampak dan publik Indonesia tampaknya sudah menginginkan wajah baru dan aura politik baru di Indonesia. Setidaknya suara dari timur Indonesia dapat dipastikan akan mengarah kepada TGB, tinggal bagaimana dukungan dari Sumatera dan Jawa yang sangat dominan dan tentunya sangat menentukan.
Masalahnya, TGB akan duet dengan siapa? Akankah bisa digandeng menjadi wakil JKW? Lantas bagaimana nama-nama bakal calon wapres lain yang mulai santer disebut-sebut oleh masing-masing partai? Ketika sampai pada rumor tertinggi sebagai calon presiden, maka dengan siapa cocoknya digandengan sehingga tembus ke posisi calon kuat dan mendulang suara rakyat?
Politik cukup sulit untuk diprediksikan apalagi ditebak, maka kita ikuti dan amati perkembangan selama tahun politik ini untuk menentukan arah suasana politik tahun 2019 nanti.
Kuching: 22032018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H