Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peran Pemuda pada HUT RI di Malaysia

19 Agustus 2017   00:52 Diperbarui: 20 Agustus 2017   07:03 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana usai upacara bendera di Wisma Duta Indonesia di Kuala Lumpur. Foto/TH Salengke

Masyarakat Indonesia di Malaysia sangat antusias mengikuti berbagai kegiatan terkait peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-72. Di Kuala Lumpur, pelaksanaan upacara pengibaran bendera merah putih diadakan di Wisma Duta, Kamis (17/8) pagi. Bertindak sebagai inspektur upacara, Duta Besar RI LB-BP untuk Kerajaan Malaysia, Rusdi Kirana.

Tingginya animo masyarakat untuk mengikuti upacara bendera, sementara di satu sisi terbatasnya daya tampung di lokasi upacara, tidak akan dapat memenuhi kehendak masyarakat untuk mengikuti secara langsung upacara pengibaran bendera merah putih dan detik-detik proklamasi dibacakan.

Bagaimanapun kehendak masyarakat Indonesia di luar negeri untuk merefleksikan makna kemerdekaan negara dan bangsanya di hari bersejarah ini, perlu diakomodir dengan bijak. Maka untuk maksud tersebut, KBRI Kuala Lumpur menertibkan peserta upacara dengan membatasi setiap unsur kelompok masyarakat untuk mengirim perwakilan masing-masing yang sudah didaftarkan sehari sebelum hari H upacara bendera.

Namun demikian di berbagai wilayah di Malaysia, para pekerja Indonesia yang tidak dapat mengikuti upacara bendera, mereka akan merayakan HUT-RI di tempat kerja masing-masing. Ada yang mengadakan lomba-lomba khas tradisional, potong kue merah putih, bersama-sama ke tempat kerja dengan mengenakan baju warna merah putih dan berbagai bentuk ekspresi lainnya.

**

Seperti yang saya amati, upacara bendera di Wisma Duta Indonesia berlangsung lancar, tertib dan khidmat. Tampak para Home Staff dan Local Staff serta anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI-KL, para guru dan siswa Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL), tokoh masyarakat, ekpatriat, utusan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) se-Malaysia, mahasiswa Universitas Terbuka Pokjar Kuala Lumpur, beberapa perwakilan organisasi pemuda dan mahasiswa Indonesia lainnya dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Malaysia,

Pasukan Pramuka Gudep 001-002 KBRI Kuala Lumpur dan pasukan Paskibra KBRI tampil memeriahkan susana dengan yel-yel khasnya, menyemarakkan suasana dan menghibur semua masyarakat Indonesia yang menyemut di halaman Wisma Duta Jln. U-Than.

Secara khusus dan terencana, puluhan mahasiswa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang bergabung dalam Studec International untuk program Pemuda Mendunia Chapter Malaysia turut serta pada upacara pengibaran bendera di beberapa perwakilan RI di Malaysia.

Selain itu, para anggota pasukan pengibar bendera merah putih, terdiri dari 16 orang siswa-siswi SIKL dengan piawai mengemban amanat suci di hari bersejarah ini. Mereka dinilai sukses melaksanakan tugas mengibarkan bendera tanpa cela setelah sebulan penuh berlatih. Sehari sebelum Tujuh Belasan, Pasukan Paskibra KBRI Kuala Lumpur telah mengikuti prosesi upacara penguhukan oleh Duta Besar RI di Aula Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur dengan disaksikan oleh para Home Staffserta guru-guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Bersama kelompok guru, terdapat 20 orang mahasiswa PPL dari Universitas Muhammyadiyah Yogyakarta (UMY) dan IAIN Salatiga yang sedang mengikuti program praktek mengajar di SIKL dan CLC Kalang, Selangor turut hadir di Wisma Duta Indonesia untuk meneyemarakkan HUT RI di negeri jiran.

Di tempat terpisah, ratusan atlit Indonesia sedang berjuang dengan penuh semangat juang dan sportifitas memburu kemenangan di setiap cabang olah raga yang dilagakan pada Sea Game Kuala Lumpur. Sementara itu, secara langsung dukungan padu datang dari puluhan ribu masyarakat Indonesia baik mereka yang berdosmisili di Malaysia maupun masyarakat Indonesia yang secara khusus datang untuk mendukung kontingen Indonesia pada perhelatan tersebut.

**

Dari pemaparan di atas menunjukkan betapa jiwa dan semangat nasionalis masyarakat Indonesia tidak pernah luntus walau mereka sudah lama berada di negeri orang. Demikian juga dengan peran generasi muda Indonesia yang sangat sentral dan menjadi ujung tombak pemerintah dalam melakukan diplomasi budaya di Malaysia dimana kedua negara bertetangga ini memiliki sejarah hubungan diplomatik yang panjang yakni memasuki usia ke-60 tahun.

Untuk itu, perlu adanya konsep pembinaan yang komprehensip terhadappemuda Indonesia yang sedang merantau menari nafkah di luar negeri. Di Malaysia misalnya, kaum migrant sangat kreatif sehingga dapat dilihat dengan bermunculan band TKI, klub olah raga dan silat, kelompok studi dan menulis, kelompok kajian keagamaan yang hampir semuanya dianggotai oleh kaum muda.

Bila semuanya sudah ditangani dengan baik dan tulus, maka dengan penuh yakin suatu saat akan lahir dari mereka para seniman, atlit handal, penulis ulung, sarjana yang pakar di bidang masing-masing serta pengusaha terkenal yang dermawan.

Dengan demikian, dalam bermasyarakat dan bernegara, pemuda dan semua warga negara Indonesia akan benar-benar dapat menjiwai semangat juang para pendahulu yang telah berkorban dengan harta dan jiwa demi negeri tercinta yang bebas dari rong-rongan penjajah asing sehingga dapat mekanai arti kemerdekaan sesuangguhnya yang bukan saja sebatas pada acara suka ria seperti dangdutan, tarik tambang, panjat pinang dan balap karung.

Kita semua akui, semuanya perlu proes dan akses berupa dorongan, bimbingan dan pembinaan dari berbagai pihak terutama Perwakilan RI dan ormas serta para ekspatriat yang memiliki kepakaran dan pengalaman luas di bidang masing-masing. Intinya semua pihak seyogianya bersinergi dalam pembinaan generasi muda Indonesia yang berada di perantauan supaya mereka bisa kembali ke kampung halaman dengan segudang kehlian dan penuh keyakinan.

Meninggalkan generasi muda tanpa konsep hidup yang jelas sama dengan memutuskan rantai sejarah dalam membangun dan menyempurnakan sebuah peradaban bangsa. Maka berdayakanlah kaum muda supaya catatan sejarah masa lalu senantiasa berkait rapat dengan kehidupan saat ini untuk menggapai kesemperunaan di masa yang akan datang.(*)

Sekadar berbagi untuk masyarakat Indonesia yang semakin membangun dan berkeadilan.

KL:18082017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun