Mohon tunggu...
T.H. Salengke
T.H. Salengke Mohon Tunggu... Petani - Pecinta aksara

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan-jalan ke Tamu Kianggeh, Pasti Bertemu Orang Indonesia

18 April 2017   09:29 Diperbarui: 18 April 2017   10:22 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tamu Kianggeh. Foto/http://erebus.rssing.com

Nasi Katok sangat terkenal di negeri Sultan Hassanal Bolkiah ini. Nasi dengan lauk sederhana hanya ayam goreng dan sambal. Sama terkenalnya dengan nasi uduk di Indonesia, nasi lemak di Malaysia dan Singapura.

Untuk ke dalam pasar, ada jembatan kecil tetapi banyak masyarakat ibu kota Brunei Darussalam bahkan dari daerah jauh menggunakan taksi air. Ongkosnya tergantung jauh dekatnya jarak tempuh. Tetapi lumayan murahlah.

**

Yang menarik dengan Pasar Kianggeh adalah banyak pedagang asal Indonesia. Penjual sayur mayur banyak warga Indonesia berdarah Bugis, Banjar dan Jawa. Tamu Kianggeh sudah menjadi sentra ekonomi orang Indonesia di Brunei Darussalam.

Orang Indonesia cukup menguasai nadi ekonomi di Brunei. Beberapa angkot yang saya naiki ternyata sopirnya orang Jawa. Saya makan di beberapa warung, menu-menu yang disajikan makanan Indonesia seperti ayam penyet, soto, bakso, gado-gado, rawon, dan pecel karena pemilik warung orang Lamongan, Solo, Magelang dan Semarang.

Ketika saya ke Warnet, petugasnya orang Sunda. Setelah solat di masjid Sultan Omar Ali yang terkenal dengan Masjid Kuba Emas, banyak sekali terlihat warga Indonesia. Saya coba tegur beberapa orang lelaki yang kedengarannya berbahasa Indonesia, ternayata mereka dari Madura, Bawean dan Sulawesi.

**

Brunei merupakan negara ASEAN yang tergolong memiliki wilayah yang kecil. Hanya 5.765 kilometer persegi yang dihuni oleh sekitar 470 ribu jiwa.

Sedikit masalah yang saya hadapi selama di Brunei Darussalam yaitu minimnya transportasi umum. Tidak ada kreta api, taksi pun sering menolak kalau kita ingin bepergian agak jauh dari pangkalannya. Mungkin sopirnya tidak terlau butuh duit dan tidak dikejar setoran. Tapi membawa taksi hanya iseng untuk mengisi waktu laung.

Bagaimanapun, Brunei adalah negara Kesultanan di wilayah ASEAN yang sangat menarik untuk dikunjungi.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun