Mohon tunggu...
info harian
info harian Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

jangan lupa bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu-isu Penting Perkembangan Manusia dalam Psikologi

22 September 2023   21:05 Diperbarui: 22 September 2023   21:16 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

e. Metodologi yang dipergunakan untuk meneliti perkembangan.

5. Isu Stabilitas dan Perubahan

Banyak ahli perkembangan yang memusatkan stabilitas dalam perkembangan berpendapat bahwa stabilitas disebabkan oleh faktor keturunan dan mungkin juga pengalaman awal dalam kehidupan. Sebagai contoh, banyak ahli yang berpendapat bahwa ketika seorang individu memiliki sifat pemalu sepanjang hidupnya, stabilitas berkaitan dengan faktor keturunan dan mungkin juga pengalaman-pengalaman awal ketika bayi atau anak kecil tersebut dihadapkan pada tekanan yang cukup berarti ketika berinteraksi dengan orang lain. Para ahli perkembangan yang menekankan perubahan, memiliki pandangan yang lebih optimis dan berpendapat bahwa pengalaman di masa selanjutnya dapat menyebabkan perubahan. 

Dalam perspektif masa hidup, konsep plastisitas yaitu potensi untuk berubah, akan berlangsung terus sepanjang masa hidup. Para ahli menyatakan bahwa seiring dengan meningkatnya usia, maka individu di masa dewasa akhir sering kali memperlihatkan kapasitas yang lebih sedikit untuk berubah atau mempelajari hal-hal baru, dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda. Meskipun demikian, terdapat banyak orang dewasa akhir yang terus dapat melatih dengan baik hal-hal yang pernah dipelajari di usia muda.

Peran-peran dari pengalaman masa awal dan masa selanjutnya ini merupakan suatu aspek dari isu stabilitas-perubahan yang telah diperdebatkan sejak lama. Beberapa ahli berpendapat, apabila seorang bayi tidak memperoleh pengasuhan yang hangat dan penuh perhatian di sekitar tahun pertamanya maka perkembangannya tidak akan optimal. Para ahli yang menekankan peranan pengalaman di masa selanjutnya berpendapat bahwa anak-anak dapat dibentuk seiring dengan perkembangannya dan pentingnya kepekaan pengasuhan di masa selanjutnya sama pentingnya dengan kepekaan pengasuhan di masa awal kehidupan mereka.

6. Isu Pengalaman dini dan lanjut

Masalah pengalaman dini-lanjut memusatkan studi pada tingkat di mana pengalaman masa dini (terutama pada masa bayi) atau masa lebih lanjut merupakan determinan kunci dari pekembangan anak. Yaitu,  jika bayi mengalami kejadian yang berbahaya. Bagi mereka yang menekankan pengalaman dini, hidup merupakan jalan yang tidak terputus di mana kualitas psikologis dapat dilacak kembali jejaknya hingga ke asal-usulnya. Sebaliknya, bagi mereka yang menekankan pengalaman lanjut, pertumbuhan itu seperti sungai, terus-menerus mengalir (John W. Santrock, 2007:22-23)

C. Manfaat mempelajari isu-isu penting dalam psikologi perkembangan

1) Dalam hal ini kita bisa lebih paham mengenai tingkah laku setiap individu yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Dalam hal ini dapat kita ketahui juga kapan seseorang individu tersebut bisa mengetahui perkembangan apa yang diberikan di dalamnya dan hal- hal apa saja yang harus kita persiapkan nanti.

2) Dengan mempelajari psikologi perkembangan juga kita bisa lebih mendapatkan pengetahuan mengenai cara atau bagaimana memberikan reason yang tepat pada perilaku anak.

3) Dengan mempelajari banyak mengenai psikologi perkembangan juga diharapkan kita mampu lebih paham mengenai diri sendiri dan juga adanya individu yang pada umumnya jauh lebih baik. sehingga bisa mengembangkan dan melakukan pembinaan dalam kehidupan yang lebih positif. Dimana adanya tuntutan guru dan juga bantuan dalam perkembangan fisik maupun psikis anak nantinya yang jauh lebih optimal. Adanya tujuan dan juga cara serta strategi belajar yang dilakukan untuk melihat seberapa besar tingkat intelektual anak dan kita juga bisa lebih paham mengenai hal kebenaran dan cara pembentukan perilaku yang menghindarkan diri kita salah paham pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun