Pandangan yang mengungkapkan bahwa perilaku mempunyai arti hanya dalam kaitannya dengan konteks sosial-historikal. Menurut pandangan ini, perkembangan manusia dibangun atas interaksi kontinu antara semua unsur yang ada di dunia.Â
Artinya, untuk memahami perkembangan manusia secara utuh seseorang tidak hanya dapat memperhatikan gejala-gejala fisik bagian dalam (seperti atom-atom dan molekul-molekul, atau urat-urat daging dan organ-organ), atau gejala psikis (seperti fungsi-fungsi psikologisnya), melainkan juga harus mempertimbangkan gejala-gejala yang ada di luar fisik ( seperti cuaca dan polusi lingkungan), serta peristiwa-peristiwa kebudayaan dan historis. Singkatnya, menurut pandangan ini manusia hanya dapat dipahami dalam konteksnya. Manusia tidak independen, melainkan merupakan bagian dari lingkungannya.Â
2. Isu nature dan nurture
Nature dan nuture menjadi isu dasar yang menjadi perdebatan sengit dalam psikologi perkembangan. Nature (alam, sigfat dasar)' dapat diartikan sebagai sifat khas seseorang yang dibawa sejak kecil atau yang diwariskan sebagai sifat pembawaan . sedangkan nuture ( pemeliharaan, penguashaan ) dapat diartikan sebagai faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi individu sejak masa pembuahan sampai selanjutnya ( Chaplin,2002). Isu ini melibatkan perbedaan tentang apakah perkembangan sangat dipengaruhi oleh nature atau nuture (Bjorklund ,2006;Shiraev & Levy,2007, dalam Santrock,2011).Â
Nature merujuk pada warisan biologis suatu organisme, nuture merujuk pada pengalaman lingkungannya. Saat ini, psikologi Pendidikan(Berk,2003;Berlz,Bee & Boy,2003.dkk) sebagian besar mempercayai bahwa nature dan nuture bergabung untuk memepengaruhi perkembangan,dimana faktor biologis memainkan peran yang kuat dalam beberapa aspek, seperti perkembangan fisik dan faktor lingkungan memainkan peran yang lebih kuat pada orang lain,serta perkembangan moral. Interaksi saling mempengaruhi antara nature dan nurture meliputi dasar-dasar sebagai berikut :
a. Nature dan nurture menjadi sumber timbulnya setiap perkembangan tingkah laku.
b. Nature dan nurture tidak bisa berfungsi secara terpisah satu sama lain, tetapi harus selalu saling berinteraksi dalam memberikan kontribusinya.
c. Interaksi dapat dikonseptualisasi sebagai suatu bentuk dari interelasi yang majemuk, yaitu suatu hubungan yang terjadi mempengaruhi hubungan-hubungan lain yang akan terjadi.
Filsuf Inggris, John Locke menyatakan bahwa anak muda adalah sebagai tabula rasa (suatu keadaan kosong). Sebaliknya, filsuf Perancis, Jean Jacques Rousseau, anak dilahirkan sebagai "orang liar yang mulia" yang berkembang sesuai kecenderungan alami positif mereka sendiri, jika tidak dirusak oleh lingkungan. Kita tahu bahwa kedua pandangan tersebut terlalu sederhana. anak memiliki pandangan internal tentang suatu kebutuhan yang mempengaruhi perkembangan, tetapi anak-anak juga adalah makhluk sosial yang tidak dapat berkembang secara optimal dalam sebuah isolasi (Diane Papalia, 2012:25).
*Contoh kasus nature dan nuture
Secara umum bayi memberikan reaksi dan menunjukkan aktivitas berbahasa terhadap lingkungan sisekitarnya meskipun ia tidak menyadari aktivitas tersebut. Ia mencoba mengeluarkan sejumlah potensi berupa bunyi bahas atau kata dan secara teratur bayi tersebut melakukan pengulangan