Senja datang perlahan, warna jingga merona, Â
Menyapu langit senyap, menorehkan cerita. Â
Di ufuk barat, matahari beringsut pergi, Â
Menyisakan jejak indah, janji malam menanti.
Di antara bayang-bayang, ada harapan terselip, Â
Pada setiap detik yang berlalu, mimpi-mimpi terbit. Â
Meski malam merayap, gelap menebar peluk, Â
Di hati, cahaya harapan terus berdenyut.
Senja adalah titian, antara siang dan malam, Â
Menyatukan asa, dalam gelap yang datang. Â
Setiap warna yang memudar, menyimpan sejuta janji, Â
Bahwa esok hari, terang pasti akan kembali.
Di bawah langit senja, kita belajar mengerti, Â
Bahwa harapan tak pernah pudar, meski mentari tersembunyi. Â
Dalam bisikan angin senja, ada doa yang mengalun, Â
Semoga hari esok, jadi milik kita penuh harapan.
Jakarta, 31 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H