FOPO atau Fear of People's Opinion, yang diterjemahkan sebagai ketakutan terhadap pendapat orang lain, merupakan fenomena psikologis yang semakin merayap ke dalam kehidupan remaja. Dalam era media sosial yang terus berkembang, remaja seringkali merasa tekanan untuk memenuhi standar dan ekspektasi sosial. Dampak negatif FOPO terhadap remaja dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental mereka.
1. Rendahnya Harga Diri
FOPO dapat merusak harga diri remaja karena mereka cenderung menilai nilai diri mereka berdasarkan pada persetujuan dan pandangan orang lain. Ketika remaja terlalu khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan, mereka mungkin mengabaikan keunikan dan nilai-nilai pribadi mereka sendiri.
2. Gangguan Kesehatan Mental
Tekanan sosial dan kekhawatiran berlebihan terhadap pandangan orang lain dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan sosial, depresi, dan stres. Remaja mungkin mengalami tekanan psikologis yang signifikan ketika mereka merasa terus-menerus dinilai oleh lingkungan sekitar.
3. Pertumbuhan yang Tertahan
FOPO dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan remaja. Mereka mungkin enggan mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko karena takut akan penilaian orang lain. Ini dapat menyebabkan remaja kehilangan peluang untuk belajar, berkembang, dan mengembangkan keterampilan sosial yang penting.
4. Gangguan Hubungan Sosial
Ketakutan akan penilaian orang lain dapat merusak hubungan sosial remaja. Mereka mungkin menghindari situasi sosial atau mengalami kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan interpersonal karena terlalu fokus pada pemikiran negatif tentang diri mereka sendiri.
5. Ketergantungan pada Validasi Eksternal
FOPO seringkali mendorong remaja untuk mencari validasi eksternal sebagai sumber kebahagiaan dan kepuasan. Hal ini dapat mengarah pada ketergantungan pada pengakuan dari orang lain, yang pada akhirnya dapat menyebabkan ketidakstabilan emosional.
6. Perubahan Perilaku
Remaja yang menderita FOPO mungkin cenderung mengubah perilaku mereka agar sesuai dengan ekspektasi orang lain. Mereka mungkin menjadi sangat peka terhadap pendapat dan mencoba mengubah aspek-aspek diri mereka agar diterima oleh kelompok atau individu tertentu.
FOPO dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan mental dan perkembangan remaja. Penting untuk memahami bahwa nilai sejati remaja tidak terletak pada sejauh mana mereka memenuhi ekspektasi sosial. Masyarakat dan keluarga perlu berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pribadi, penerimaan diri, dan kemandirian, sehingga remaja dapat mengatasi FOPO dan tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan bahagia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI