Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wabah DBD Kembali Mengintai, Berikut Tata Cara Menangani Penderita DBD dengan Tepat

23 Januari 2025   11:13 Diperbarui: 23 Januari 2025   11:50 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar tentang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali merebak di berbagai wilayah Indonesia. Laporan terbaru menunjukkan peningkatan kasus di beberapa daerah, termasuk Tasikmalaya, Aceh, Klaten, dan Jakarta Selatan. 

Wabah ini menjadi ancaman yang serius, terutama saat musim hujan, ketika nyamuk Aedes aegypti menemukan banyak tempat ideal untuk berkembang biak. Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Jika tidak ditangani dengan tepat, DBD memiliki potensi besar untuk menyebabkan komplikasi fatal.  

Namun, yang tidak kalah penting dari upaya pencegahan adalah langkah-langkah untuk menangani penderita DBD. Memahami apa yang harus dilakukan ketika seseorang terinfeksi virus dengue bisa menjadi perbedaan antara pemulihan dan situasi yang memburuk. 

Apa yang Terjadi pada Tubuh Penderita DBD?

Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti menyerang tubuh melalui aliran darah. Ketika virus masuk, tubuh mulai bereaksi dengan munculnya berbagai gejala khas DBD, seperti demam tinggi, nyeri otot, mual, muntah, dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat perdarahan kapiler. Dalam beberapa kasus, pasien juga bisa mengalami sakit kepala parah dan nyeri di belakang mata.  

Pada tahap yang lebih lanjut, virus dapat memengaruhi sistem pembuluh darah dan menyebabkan kebocoran plasma. Kondisi ini dapat memicu penurunan tekanan darah drastis yang berujung pada syok dengue, situasi yang sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penanganan dini dan tepat sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.

Tindakan Awal untuk Penderita DBD

Langkah pertama yang harus dilakukan ketika seseorang menunjukkan gejala DBD adalah memastikan ia mendapatkan perhatian medis. Kunjungan ke dokter spesialis penyakit dalam atau fasilitas kesehatan terdekat menjadi prioritas utama. Diagnosis yang tepat hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis, yang biasanya akan melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan adanya infeksi virus dengue.  

Namun, sebelum atau selama proses ini, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk membantu penderita merasa lebih nyaman dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Gejala Dehidrasi

Pentingnya Cairan dalam Penanganan DBD. Salah satu dampak utama DBD adalah dehidrasi, yang terjadi akibat demam tinggi dan kehilangan cairan tubuh. Oleh karena itu, penderita DBD harus mendapatkan asupan cairan yang cukup. Minuman seperti air putih, jus buah, atau oralit sangat dianjurkan untuk membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang.  

Dalam kasus di mana penderita mengalami kesulitan minum atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang parah, seperti bibir kering, mata cekung, atau urin yang sangat sedikit, pemberian cairan intravena (infus) mungkin diperlukan. Tindakan ini hanya dapat dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis, sehingga segera menghubungi dokter atau rumah sakit adalah langkah yang tidak bisa ditunda.

Demam Tinggi

Demam tinggi adalah salah satu gejala utama DBD. Untuk meredakannya, penderita dapat diberikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Namun, penting untuk menghindari penggunaan obat seperti aspirin atau ibuprofen, karena obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko perdarahan, yang merupakan salah satu komplikasi serius dari DBD.  

Selain obat, kompres dingin juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Gunakan kain bersih yang direndam dalam air dingin, lalu letakkan pada dahi atau lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan. Cara ini tidak hanya efektif dalam menurunkan demam tetapi juga memberikan rasa nyaman bagi penderita.

Mual dan Kehilangan Nafsu Makan

Banyak penderita DBD mengalami mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan, yang dapat memperburuk dehidrasi dan kelemahan tubuh. Dalam kondisi seperti ini, pemberian obat antimual bisa menjadi solusi. Namun, obat ini harus diresepkan oleh dokter agar aman dan sesuai dengan kondisi pasien.  

Untuk membantu pemulihan, penting juga untuk memastikan penderita mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Pilihan makanan ringan dan mudah dicerna, seperti sup hangat, bubur, atau buah-buahan segar, dapat menjadi alternatif yang baik.

Istirahat Total

Istirahat adalah elemen penting dalam penanganan DBD. Tubuh membutuhkan waktu dan energi untuk melawan virus, sehingga penderita harus beristirahat total selama masa sakit. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat memperburuk kondisi pasien dan memperpanjang waktu pemulihan. Pastikan lingkungan tempat istirahat nyaman, bersih, dan memiliki ventilasi yang baik untuk membantu mempercepat proses penyembuhan.

Pengawasan Ketat

DBD bukanlah penyakit yang bisa dianggap enteng. Pemantauan ketat terhadap kondisi penderita sangat diperlukan, terutama pada hari-hari kritis, yaitu hari ke-3 hingga ke-7 sejak demam pertama kali muncul. Pada periode ini, risiko komplikasi seperti perdarahan atau syok dengue meningkat.  

Beberapa tanda yang harus diwaspadai meliputi:  

- Demam yang tiba-tiba turun tetapi disertai dengan kelemahan ekstrem.  

- Nyeri perut yang hebat atau muntah terus-menerus.  

- Perdarahan dari hidung, gusi, atau muntah darah.  

- Kaki dan tangan yang terasa dingin.  

Jika gejala-gejala ini muncul, segera bawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Peran Keluarga 

Selain bantuan medis, dukungan dari keluarga sangat berpengaruh terhadap pemulihan penderita DBD. Keluarga perlu memahami pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar pasien untuk mencegah gigitan nyamuk lainnya. Penggunaan kelambu atau obat nyamuk di dalam rumah dapat membantu melindungi penderita dan anggota keluarga lain dari risiko infeksi.

Keluarga juga perlu bersabar dan mendukung penderita secara emosional, mengingat penyakit ini sering membuat pasien merasa lemah dan tidak berdaya. Dorongan semangat dari orang-orang terdekat dapat memberikan energi positif yang membantu proses penyembuhan.

Bersama Mengatasi Wabah DBD

Wabah DBD adalah masalah yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memerangi penyebaran penyakit ini. Kampanye edukasi mengenai bahaya DBD dan cara penanganannya harus terus digalakkan, terutama di daerah-daerah yang menjadi zona merah.

Selain itu, langkah pencegahan seperti pengelolaan sampah yang baik, membersihkan lingkungan, dan program fogging juga perlu dilakukan secara rutin. Dengan kolaborasi yang baik antara semua pihak, kita dapat meminimalkan dampak wabah DBD dan melindungi lebih banyak nyawa.

Penanganan penderita DBD yang tepat adalah kunci utama untuk mengurangi angka kematian akibat penyakit ini. Meski terlihat seperti langkah-langkah sederhana, tindakan seperti memberikan cairan yang cukup, meredakan demam, dan memastikan penderita mendapatkan perawatan medis tepat waktu dapat membuat perbedaan besar. 

Kita semua memiliki peran dalam menghadapi wabah ini. Dengan saling peduli dan bekerja sama, Indonesia dapat melewati ancaman DBD dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun