Pentingnya Cairan dalam Penanganan DBD. Salah satu dampak utama DBD adalah dehidrasi, yang terjadi akibat demam tinggi dan kehilangan cairan tubuh. Oleh karena itu, penderita DBD harus mendapatkan asupan cairan yang cukup. Minuman seperti air putih, jus buah, atau oralit sangat dianjurkan untuk membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang. Â
Dalam kasus di mana penderita mengalami kesulitan minum atau menunjukkan tanda-tanda dehidrasi yang parah, seperti bibir kering, mata cekung, atau urin yang sangat sedikit, pemberian cairan intravena (infus) mungkin diperlukan. Tindakan ini hanya dapat dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis, sehingga segera menghubungi dokter atau rumah sakit adalah langkah yang tidak bisa ditunda.
Demam Tinggi
Demam tinggi adalah salah satu gejala utama DBD. Untuk meredakannya, penderita dapat diberikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Namun, penting untuk menghindari penggunaan obat seperti aspirin atau ibuprofen, karena obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko perdarahan, yang merupakan salah satu komplikasi serius dari DBD. Â
Selain obat, kompres dingin juga dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Gunakan kain bersih yang direndam dalam air dingin, lalu letakkan pada dahi atau lipatan tubuh seperti ketiak dan selangkangan. Cara ini tidak hanya efektif dalam menurunkan demam tetapi juga memberikan rasa nyaman bagi penderita.
Mual dan Kehilangan Nafsu Makan
Banyak penderita DBD mengalami mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan, yang dapat memperburuk dehidrasi dan kelemahan tubuh. Dalam kondisi seperti ini, pemberian obat antimual bisa menjadi solusi. Namun, obat ini harus diresepkan oleh dokter agar aman dan sesuai dengan kondisi pasien. Â
Untuk membantu pemulihan, penting juga untuk memastikan penderita mendapatkan asupan makanan yang bergizi. Pilihan makanan ringan dan mudah dicerna, seperti sup hangat, bubur, atau buah-buahan segar, dapat menjadi alternatif yang baik.
Istirahat Total
Istirahat adalah elemen penting dalam penanganan DBD. Tubuh membutuhkan waktu dan energi untuk melawan virus, sehingga penderita harus beristirahat total selama masa sakit. Aktivitas fisik yang berlebihan dapat memperburuk kondisi pasien dan memperpanjang waktu pemulihan. Pastikan lingkungan tempat istirahat nyaman, bersih, dan memiliki ventilasi yang baik untuk membantu mempercepat proses penyembuhan.
Pengawasan Ketat