Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Bronte Sisters, Kisah tentang Tiga Saudari Penulis asal Inggris.

20 Januari 2025   15:55 Diperbarui: 20 Januari 2025   16:21 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bront Sisters, Tiga Saudari Penulis asal Inggris. Charlotte, Emily, dan Anne Bront (image: janeaustensummer.org)

Charlotte, Emily, dan Anne Bront adalah tiga nama dari saudara perempuan yang dikenal sebagai penulis hebat asal Inggris. Tidak hanya itu, mereka juga dikenal sebagai wanita-wanita pemberani yang menulis tentang realitas dunia yang keras dan penuh diskriminasi pada abad ke-19. 

Mereka hidup dalam kesulitan finansial, sering dilanda kesedihan, dan Penyakit yang mendiami tubuh mereka. Karya-karya mereka masih dikenang hingga hari ini sebagai beberapa karya terbaik dalam sastra Inggris. Saya akan berusaha mengulas perjalanan hidup mereka, karier sastra, dan bagaimana mereka meninggal, serta mengapa karya-karya mereka tetap hidup.

Latar Belakang Keluarga Bront

Keluarga Bront tinggal di sebuah desa kecil di Haworth, Yorkshire, Inggris. Ayah mereka, Patrick Bront, adalah seorang pendeta yang sangat religius. Ibu mereka, Maria, meninggal saat ketiga anak perempuan tersebut masih kecil. Kehidupan mereka dipenuhi kesedihan, terutama karena mereka kehilangan banyak saudara kandung yang meninggal pada usia muda. Namun, meskipun hidup dalam kesederhanaan, keluarga ini sangat menghargai pendidikan dan seni. Charlotte, Emily, dan Anne mulai menulis sejak kecil, menciptakan cerita-cerita dan puisi yang penuh imajinasi.

Kehidupan mereka diisolasi, namun itu tidak menghalangi mereka untuk berkreasi. Mereka bahkan menerbitkan karya-karya mereka dengan menggunakan nama samaran pria untuk menghindari diskriminasi terhadap penulis perempuan pada masa itu. Namun, meskipun mereka menulis dalam kesendirian, karya-karya mereka akhirnya dikenal dan dihargai oleh dunia.

Charlotte Bront, Saudari Tertua

Charlotte Bront adalah yang tertua di antara saudara-saudara Bront. Ia lahir pada tahun 1816 dan menulis karya terkenalnya, Jane Eyre, pada tahun 1847. Jane Eyre bercerita tentang seorang wanita muda yang tumbuh dalam kesulitan, namun tetap mempertahankan harga diri dan martabatnya. Novel ini menggambarkan bagaimana seorang wanita berani melawan norma sosial yang membatasi kebebasan dan hak-hak perempuan pada masa itu.

Sebelum Jane Eyre, Charlotte menulis beberapa novel lainnya, seperti The Professor dan Shirley. Namun, karya-karya ini tidak mendapat perhatian besar seperti Jane Eyre. Shirley, misalnya, bercerita tentang seorang wanita yang melawan sistem sosial dan perjuangan kelas pekerja di Inggris pada masa revolusi industri.

Meskipun karyanya diterima dengan baik oleh pembaca, kehidupan pribadi Charlotte penuh dengan penderitaan. Ia kehilangan tiga saudara kandung, dan kehidupannya sendiri sering kali diliputi kesedihan. Charlotte meninggal pada tahun 1855 di usia 38 tahun akibat komplikasi kehamilan. Meski hidupnya singkat, warisannya dalam dunia sastra tetap abadi melalui Jane Eyre yang terus dibaca hingga sekarang.

Emily Bront, Saudari Kedua

Emily Bront adalah saudara kedua dan salah satu penulis paling misterius. Ia dikenal karena karyanya yang paling terkenal, Wuthering Heights, yang diterbitkan pada tahun 1847. Wuthering Heights bercerita tentang Heathcliff dan Catherine, dua tokoh yang penuh gairah dan cinta yang tak terbalas. Novel ini bukan hanya kisah cinta biasa, melainkan juga kisah tentang balas dendam, kebencian, dan pengorbanan.

Emily Bront memiliki gaya menulis yang berbeda dengan saudara-saudaranya. Novel Wuthering Heights penuh dengan kegilaan dan emosi yang ekstrem. Karakter-karakternya sangat kuat dan terkadang gelap, menggambarkan betapa destruktifnya cinta yang tidak pernah terbalaskan. Meskipun saat pertama kali diterbitkan novel ini mendapat kritik, kini Wuthering Heights dianggap sebagai salah satu karya sastra terbaik di dunia.

Sayangnya, Emily hidup hanya sampai usia 30 tahun, dan ia meninggal pada tahun 1848 karena tuberkulosis. Meskipun hidupnya sangat singkat, Wuthering Heights tetap menjadi karya yang menginspirasi banyak orang dan terus dipelajari hingga saat ini.

Anne Bront, Saudari Bungsu

Anne Bront, yang lahir pada tahun 1820, adalah saudara bungsu dan penulis yang sering terlupakan di antara dua saudara perempuannya yang lebih terkenal. Namun, Anne juga menciptakan karya-karya yang tak kalah hebat. Dua novel utamanya adalah Agnes Grey dan The Tenant of Wildfell Hall. Agnes Grey menceritakan tentang seorang perempuan muda yang bekerja sebagai pengasuh di rumah orang kaya, di mana ia menghadapi berbagai kesulitan dan ketidakadilan.

Namun, novel terbesar Anne Bront adalah The Tenant of Wildfell Hall, yang bercerita tentang seorang wanita yang melarikan diri dari suaminya yang kasar dan alkoholik. Novel ini sangat kontroversial pada zamannya karena mengangkat tema-tema tentang kekerasan dalam rumah tangga dan alkoholisme, yang pada saat itu jarang dibicarakan dalam sastra.

Anne meninggal pada tahun 1849, juga karena tuberkulosis, pada usia 29 tahun. Meskipun hidupnya sangat singkat, Anne memberikan pandangan yang sangat penting mengenai kehidupan perempuan dan perjuangan mereka untuk mendapatkan kebebasan.

Karya Peninggalan Bront Bersaudari

Meskipun ketiga saudara perempuan Bront hidup dalam kesulitan dan kesedihan, karya-karya mereka tetap hidup dan terus menginspirasi banyak orang. Mereka tidak hanya menulis tentang cinta, tetapi juga tentang perjuangan batin, perjuangan untuk menemukan diri sendiri, dan ketidakadilan sosial yang dialami perempuan pada masa itu.

Karya-karya mereka kini dianggap sebagai karya sastra klasik yang penting dan sering diajarkan di sekolah-sekolah. Jane Eyre, Wuthering Heights, dan The Tenant of Wildfell Hall tetap menjadi buku yang sangat dihargai karena kejujuran dan keberanian para penulisnya dalam menggambarkan kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya.

Meskipun mereka hidup di zaman yang sangat berbeda, tema-tema yang mereka angkat tetap relevan sampai sekarang. Mereka berani menyuarakan perasaan dan pengalaman yang banyak diabaikan oleh masyarakat pada masa itu, terutama perasaan perempuan yang sering kali dianggap tidak penting.

Charlotte, Emily, dan Anne Bront adalah contoh luar biasa dari ketiga saudari yang mampu mengubah dunia sastra meskipun hidup dalam kesendirian dan penuh penderitaan. Karya-karya mereka memberikan pandangan yang dalam tentang kehidupan manusia, terutama tentang perasaan, perjuangan, dan harapan. Meskipun mereka sudah tiada, nama mereka akan terus dikenang dan karya-karya mereka akan terus dibaca oleh generasi-generasi mendatang. Bront bersaudara membuktikan bahwa meskipun hidup dalam keterbatasan, kita masih bisa meninggalkan jejak peninggalan yang tak lekang oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun