Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Logika, Prinsip-Prinsip Penalaran yang Sahih Bagi Manusia

9 Januari 2025   06:15 Diperbarui: 9 Januari 2025   04:21 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam logika formal, kita menggunakan sistem simbol untuk menggambarkan premis dan kesimpulan suatu argumen. Dengan cara ini, kita dapat menghindari ambiguitas yang bisa muncul dari penggunaan bahasa alami. Argumen-argumen ini dapat dianalisis dengan sangat rinci untuk memastikan bahwa kesimpulan yang ditarik benar-benar mengikuti dari premis-premis yang ada, tanpa ada celah logika yang tersembunyi.

Contoh sederhana dalam logika formal bisa dilihat dalam proposisi berikut:

- Premis: Jika A, maka B.

- Premis: A.

- Kesimpulan: Oleh karena itu, B.

Dalam bentuk simbolis, ini bisa ditulis sebagai:

- P Q

- P

- Q

Simbolisasi ini membuat argumen lebih jelas dan terstruktur, sehingga kita dapat dengan mudah memverifikasi apakah kesimpulannya sahih. Logika formal sangat berguna dalam bidang matematika dan ilmu komputer, di mana argumen yang kompleks dan rumit sering kali membutuhkan cara untuk didefinisikan dan dianalisis secara lebih presisi.

Perbedaan dan Hubungan Antara Ketiga Pendekatan Logika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun