Dalam logika formal, kita menggunakan sistem simbol untuk menggambarkan premis dan kesimpulan suatu argumen. Dengan cara ini, kita dapat menghindari ambiguitas yang bisa muncul dari penggunaan bahasa alami. Argumen-argumen ini dapat dianalisis dengan sangat rinci untuk memastikan bahwa kesimpulan yang ditarik benar-benar mengikuti dari premis-premis yang ada, tanpa ada celah logika yang tersembunyi.
Contoh sederhana dalam logika formal bisa dilihat dalam proposisi berikut:
- Premis: Jika A, maka B.
- Premis: A.
- Kesimpulan: Oleh karena itu, B.
Dalam bentuk simbolis, ini bisa ditulis sebagai:
- P Q
- P
- Q
Simbolisasi ini membuat argumen lebih jelas dan terstruktur, sehingga kita dapat dengan mudah memverifikasi apakah kesimpulannya sahih. Logika formal sangat berguna dalam bidang matematika dan ilmu komputer, di mana argumen yang kompleks dan rumit sering kali membutuhkan cara untuk didefinisikan dan dianalisis secara lebih presisi.
Perbedaan dan Hubungan Antara Ketiga Pendekatan Logika