Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca, Penulis dan Analis Sosial

Hidup dimulai dari mimpi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Traumatik tersimpan di Kepala, Sebagian Pergi dan Sisanya Bertahan Selamanya

3 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 3 Desember 2024   14:34 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keistimewaan Otak, adalah Kekurangannya.

Otak dirancang sebagai Penyimpan Kenangan, menghidupkan kesan dan menghancurkan seseorang. Otak manusia adalah alat yang luar biasa, tetapi juga bisa menjadi sumber penderitaan ketika memori yang disimpannya menjadi beban. Trauma, konflik nilai, dan patah hati adalah beberapa hal yang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh memori terhadap kesehatan mental kita.  

Meskipun memori buruk tidak dapat dihapus sepenuhnya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana otak bekerja, kita bisa belajar untuk hidup berdampingan dengannya. Kita bisa belajar untuk menghadapi masa lalu tanpa membiarkannya mendikte masa depan kita. Dan dalam proses itu, mungkin kita juga bisa menemukan kekuatan untuk tumbuh dan melanjutkan hidup, bahkan ketika memori itu terus mengintai di latar belakang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun