Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tripartite Pact, Awal Kebangkitan Poros Berlin-Roma-Tokyo Periode Perang Dunia Kedua

4 Desember 2024   08:30 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:36 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kegagalan Italia dan Afrika Utara. Di Afrika Utara, Italia gagal mengalahkan pasukan Inggris tanpa bantuan Jerman. Field Marshal Erwin Rommel, yang dikenal sebagai "Rubah Gurun," berhasil memenangkan beberapa pertempuran besar, tetapi kekurangan suplai dan tekanan dari pasukan Sekutu akhirnya membuat mereka kehilangan kendali di wilayah tersebut.

Ketiga, kegagalan Jepang di Pasifik. Serangan Jepang di Pasifik awalnya sangat sukses. Namun, kemenangan di Pearl Harbor menjadi bumerang. Serangan tersebut memobilisasi Amerika Serikat, yang akhirnya menjadi kekuatan industri dan militer terbesar dalam perang. Jepang, yang mengandalkan sumber daya terbatas, mulai kehilangan wilayah strategis mereka setelah kekalahan di Midway pada 1942.

 Perpecahan, Kekalahan dan Kehancuran.

Seiring berjalannya waktu, kelemahan aliansi Tripartit mulai terlihat jelas. Mereka tidak memiliki koordinasi strategis yang efektif. Jarak geografis yang sangat jauh di antara mereka membuat komunikasi dan dukungan langsung hampir mustahil.  

Pada 1943, Italia menjadi pihak pertama yang keluar dari perang. Setelah invasi Sekutu ke Sisilia, Mussolini digulingkan, dan Italia menyerah. Kehilangan sekutu utama ini menjadi pukulan besar bagi Jerman, yang kini harus mempertahankan wilayah di Eropa Selatan tanpa bantuan.  

Jerman, meskipun terus bertahan, menghadapi tekanan besar dari Front Timur dan Barat. Invasi Normandia pada Juni 1944 membuka jalan bagi pasukan Sekutu untuk membebaskan Eropa Barat. Di Timur, Tentara Merah Soviet terus mendorong pasukan Jerman hingga ke Berlin.

Di Pasifik, Jepang semakin terdesak. Setelah serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, Jepang menyerah, menandai akhir resmi Perang Dunia II.  

Akhir dari Tripartit Pact

Tripartit Pact adalah perjanjian yang lahir dari ambisi besar tetapi akhirnya gagal karena perpecahan internal, strategi yang buruk, dan tekanan luar. Meski sempat menciptakan ilusi kekuatan yang tak terkalahkan, kenyataannya aliansi ini tidak pernah benar-benar solid.  

Dalam sejarah, Tripartit Pact adalah pelajaran penting tentang bagaimana aliansi yang didasarkan pada kepentingan semata tanpa fondasi kepercayaan yang kuat akan runtuh di bawah tekanan. Dunia hari ini adalah hasil dari kegagalan aliansi ini, yang membuka jalan bagi kekuatan Sekutu untuk membentuk tatanan global baru setelah perang. 

Sebuah ironi yang pahit, mengenai apa yang dimulai dengan semangat persatuan untuk menaklukkan dunia, justru berakhir dengan kehancuran total bagi semua pihak yang terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun