Tara Basro sebagai Rini kembali memberikan penampilan yang solid. Rini digambarkan sebagai sosok yang tegar namun penuh trauma, dan Tara berhasil menampilkan emosi itu dengan sangat baik. Ayah mereka, diperankan oleh Bront Palarae, memberikan dimensi baru pada film ini dengan menggambarkan perjuangan seorang kepala keluarga yang berusaha melindungi anak-anaknya meskipun menghadapi rasa bersalah.
Karakter-karakter pendukung, seperti penghuni rumah susun lainnya, menambah lapisan cerita. Mereka tidak hanya menjadi latar, tetapi juga bagian integral dari misteri yang melingkupi tempat itu. Kehadiran aktor-aktor seperti Rukman Rosadi dan Jourdy Pranata memberikan dinamika baru pada alur, menciptakan rasa penasaran sekaligus simpati terhadap karakter-karakter tersebut.
Kekuatan dan Kekurangan
Salah satu kekuatan utama Pengabdi Setan 2 adalah keberhasilannya dalam memperluas dunia cerita tanpa kehilangan fokus pada inti konflik keluarga. Film ini tidak hanya mengandalkan jump scare, tetapi juga membangun ketegangan melalui narasi yang perlahan-lahan menguak misteri. Joko Anwar dengan cerdas menempatkan elemen horor sebagai bagian dari cerita, bukan sekadar alat untuk menakuti.
Namun, beberapa kelemahan juga tak terhindarkan. Durasi film yang lebih panjang membuat beberapa adegan terasa sedikit bertele-tele, terutama di bagian tengah. Ada juga subplot yang terasa kurang tergali dengan baik, membuatnya seolah hanya sebagai pengisi waktu. Meski demikian, kekurangan ini tidak terlalu mengurangi keseluruhan pengalaman menonton.
Secara ringkas, Pengabdi Setan 2: Communion adalah sebuah sekuel yang berhasil melampaui ekspektasi. Dengan cerita yang lebih kompleks, visual yang mencekam, dan akting yang kuat, film ini menjadi salah satu horor terbaik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Bagi penggemar film pertama, sekuel ini menawarkan jawaban atas beberapa misteri yang tertinggal, sekaligus membuka pintu untuk lebih banyak pertanyaan. Film ini bukan hanya sebuah perjalanan horor, tetapi juga eksplorasi mendalam tentang keluarga, kepercayaan, dan bagaimana manusia menghadapi kegelapan, baik dari luar maupun dari dalam diri mereka sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H