Dari judulnya saja, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021) sudah menggambarkan nuansa emosional yang kuat dan konflik yang mendalam yang secara utuh akan digambarkan dalam durasi hampir dua jam ini. Sebuah film gahar dan diabolik yang  diadaptasi dari novel karya penulis Eka Kurniawan, film ini menyuguhkan kisah yang sarat dengan perjuangan hidup, cinta, dendam, dan keinginan untuk menuntut keadilan. Disutradarai oleh Edwin, film ini mengajak penonton memasuki dunia yang kompleks dan penuh warna, di mana kenyataan dan fantasi berbaur, serta konflik batin setiap karakter terasa begitu nyata.
Alur Cerita
Cerita film ini berpusat pada kehidupan Ajo Kawir (di perankan oleh Marthino Lio), seorang pria yang memiliki masa lalu kelam sebagai seorang pembunuh bayaran. Setelah melalui berbagai pengalaman pahit, Ajo kini mencoba menghindari kekerasan dan menjalani kehidupan yang lebih tenang. Namun, dunia lama yang penuh dengan rasa dendam terus mengejarnya.
Ajo, meskipun berusaha melupakan, tidak bisa lepas dari bayang-bayang masa lalunya. Ketika seorang wanita bernama Iteung (diperankan oleh Ladya Cheryl) muncul dalam hidupnya, hubungan mereka membawa Ajo kembali ke dalam pusaran kekerasan, kebingungan, dan rasa sakit yang sulit dia hindari. Iteung, yang juga punya masa lalu yang tak kalah kelam, menjadi cermin bagi Ajo. Mereka terjebak dalam siklus hubungan yang rumit, penuh kecemasan dan kekecewaan.
Cerita yang Penuh Konflik dan Pembalasan Dendam
Ajo, seperti banyak orang yang terjebak dalam sistem yang menindas, berusaha melupakan segala kekerasan yang pernah ia lakukan. Ia memilih hidup tenang, mencoba untuk jauh dari dunia kejahatan yang selama ini menjadi bagian dari dirinya. Namun, hidupnya kembali terguncang ketika Iteung masuk ke dalam kehidupannya. Iteung adalah seorang wanita dengan trauma sendiri, dan entah bagaimana, mereka berdua terjerat dalam lingkaran kekerasan dan cinta yang penuh dengan rasa sakit.
Apa yang menarik dari film ini adalah bagaimana hubungan mereka lebih dari sekadar cerita cinta biasa. Film ini menunjukkan bagaimana kekerasan dan trauma masa lalu menghantui Ajo dan Iteung. Mereka tidak hanya terperangkap dalam dendam pribadi, tetapi juga dalam sebuah dunia yang penuh ketidakadilan. Dalam banyak hal, hubungan mereka bisa dilihat sebagai gambaran dari bagaimana kekerasan dan penderitaan akibat sistem yang tidak adil dapat mengakar dalam diri seseorang, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi setiap langkah yang diambil dalam hidup.
Ada sesuatu yang langsung terasa berbeda ketika kamu pertama kali menonton Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Mungkin itu karena cerita yang tidak biasa, atau bisa juga karena nuansa gelap dibalik setiap adegan. Di balik segala kekerasan dan hubungan yang penuh ketegangan, film ini membawa sebuah pesan yang lebih dalam, tentang sejarah, tentang apa yang hilang, dan tentang dendam yang tidak pernah benar-benar selesai.
Keberhasilan Penulis Naskah dan Sutradara
Film ini, disutradarai oleh Edwin dan diadaptasi dari novel karya Eka Kurniawan, mengisahkan Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang pria yang berusaha meninggalkan masa lalu kelamnya sebagai pembunuh bayaran. Namun, bagaimanapun juga, Ajo tidak bisa benar-benar melepaskan diri. Ketika ia bertemu dengan Iteung (Ladya Cheryl), hubungan mereka mengungkapkan bahwa masa lalu tidak pernah benar-benar bisa ditinggalkan begitu saja.