Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengoptimalkan Energi dan Sumber Daya Alam untuk Perekonomian Indonesia (Bagian 2)

8 November 2024   23:25 Diperbarui: 9 November 2024   03:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia memiliki kekayaan energi dan sumber daya alam yang melimpah. Mulai dari cadangan minyak dan gas bumi, hingga potensi energi terbarukan seperti matahari, angin, dan panas bumi. 

Namun, tantangan besar masih menghadang. Salah satunya adalah cara mengelola dan mengoptimalkan sumber daya ini agar benar-benar mendukung kesejahteraan ekonomi dan memenuhi kebutuhan energi nasional. Sebagai negara yang tengah berkembang, Indonesia bisa belajar dari negara-negara lain yang berhasil mengelola sumber daya alam dan energi secara berkelanjutan dan efisien.

Dalam tulisan ini, saya akan melihat lebih dekat berbagai strategi pengelolaan energi dan sumber daya alam yang bisa diterapkan di Indonesia, serta praktik dari negara lain yang bisa menjadi inspirasi. Analisis ini akan dibagi menjadi empat bagian: optimalisasi energi terbarukan, manajemen sumber daya alam non-terbarukan, efisiensi energi, dan inovasi dalam teknologi energi.

 1. Optimalisasi Energi Terbarukan

Di seluruh dunia, negara-negara kini semakin fokus pada energi terbarukan sebagai jawaban atas masalah energi dan perubahan iklim. Beberapa negara yang telah berhasil dalam sektor ini adalah Jerman dan Islandia. Jerman, misalnya, melalui kebijakan "Energiewende" atau transisi energi, berusaha menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan. 

Kebijakan ini telah berhasil meningkatkan kontribusi energi terbarukan, terutama dari angin dan matahari, sehingga sekarang lebih dari 40% listrik mereka berasal dari sumber terbarukan. Jerman juga memberikan insentif kepada masyarakat untuk memasang panel surya di atap rumah mereka, sehingga partisipasi publik menjadi lebih tinggi.

Islandia, di sisi lain, berhasil memanfaatkan energi panas bumi sebagai sumber energi utama. Negara kecil ini hampir seluruhnya bergantung pada energi panas bumi dan hidroelektrik untuk kebutuhan listrik dan pemanasannya. Dengan demikian, Islandia telah menjadi salah satu negara paling hijau di dunia, karena 100% listrik mereka berasal dari energi terbarukan.

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, terutama energi panas bumi dan tenaga surya. Indonesia adalah negara dengan cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Sayangnya, pemanfaatan energi panas bumi masih sangat terbatas. Pemerintah perlu menggalakkan investasi dan kemudahan regulasi di sektor ini agar panas bumi bisa menjadi tulang punggung energi nasional.

Di sektor tenaga surya, tantangan utama adalah biaya instalasi yang masih cukup tinggi. Akan tetapi, ini bisa diatasi dengan memberikan insentif pajak bagi rumah tangga atau perusahaan yang memasang panel surya. 

Pemerintah juga bisa belajar dari model Jerman dengan memperbanyak fasilitas publik yang dilengkapi dengan panel surya, serta memberikan edukasi dan insentif bagi masyarakat untuk memasang panel di rumah mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun