Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengoptimalkan Potensi Pariwisata dan Budaya untuk Meningkatkan Pendapatan Nasional (Bagian 1)

8 November 2024   22:21 Diperbarui: 8 November 2024   23:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari Pariwisata Kesehatan. sumber gambar: Medical Tourism

 4. Industri Budaya

Di era digital saat ini, budaya lokal bisa menjadi aset yang sangat berharga untuk dikemas dalam produk digital. Jepang dan Korea Selatan telah membuktikan bagaimana budaya tradisional bisa diubah menjadi fenomena global melalui industri kreatif digital. Anime dan K-pop, misalnya, telah menjadi ekspor budaya yang menguntungkan, memperkenalkan budaya lokal mereka ke seluruh dunia dan mendorong pariwisata budaya di negara masing-masing.

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, mulai dari cerita rakyat, tari-tarian, pakaian adat, hingga seni ukir dan kerajinan tangan. Ini semua bisa dikemas dalam berbagai bentuk konten digital, seperti animasi, video game, atau aplikasi interaktif. Misalnya, karakter-karakter dari cerita rakyat seperti Malin Kundang atau Timun Mas bisa menjadi inspirasi untuk animasi atau video game yang menceritakan budaya Indonesia.

Pemerintah dan pelaku industri kreatif dapat bekerja sama untuk membangun platform atau studio animasi yang mengangkat cerita-cerita asli Indonesia. Konten-konten digital ini bisa dipasarkan di tingkat internasional, mengenalkan budaya Indonesia sekaligus meningkatkan nilai ekonomi industri kreatif lokal. Di samping itu, promosi produk budaya digital ini juga dapat menarik minat wisatawan mancanegara untuk datang langsung dan mengalami budaya Indonesia yang mereka lihat dalam bentuk digital.

Membandingkan Implementasi dengan Negara Lainnya

Berdasarkan contoh dari beberapa negara yang telah sukses memanfaatkan sektor pariwisata dan budaya, ada beberapa poin penting yang bisa diterapkan di Indonesia:

Komitmen terhadap Kualitas dan Standar Internasional, sebagaimana Thailand dan India sukses dalam pariwisata kesehatan dengan menerapkan standar tinggi pada layanan medis dan wellness mereka. Indonesia perlu memastikan kualitas dan kenyamanan pada fasilitas pariwisata kesehatan dan wellness untuk menarik wisatawan asing.

Perlindungan Lingkungan dan Kesadaran Berkelanjutan, sebagaimana Kosta Rika telah menunjukkan bahwa ekowisata yang berfokus pada konservasi lingkungan bisa menarik segmen wisatawan yang ingin berlibur dengan tanggung jawab. Indonesia bisa mengambil langkah serupa dengan membuat peraturan yang melindungi lingkungan wisata, seperti kawasan bahari dan hutan.

Mengutamakan Partisipasi Masyarakat Lokal, dengan melibatkan masyarakat lokal dalam sektor-sektor pariwisata seperti ekowisata dan agritourism, Indonesia bisa memberikan keuntungan ekonomi langsung kepada komunitas lokal dan menciptakan kesadaran serta rasa memiliki yang tinggi.

Kolaborasi antara Pemerintah dan Sektor Swasta, Seperti yang dilakukan Jepang dan Korea Selatan dalam industri kreatif, pemerintah Indonesia dapat mendukung sektor kreatif melalui insentif pajak, pelatihan, dan fasilitas produksi untuk para kreator lokal yang mengangkat budaya Indonesia ke dalam produk digital.

Inovasi dan Diversifikasi Produk Wisata, sebagaimana daerah di Indonesia punya potensi wisata yang unik. Dengan inovasi dan diversifikasi, pariwisata di Indonesia bisa berkembang lebih luas, tidak hanya di Bali atau Lombok, tetapi juga di daerah-daerah lain yang memiliki keindahan dan budaya khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun