Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Agak Laen, Cerita Konyol Dilema Empat Sahabat di Rumah Hantu

29 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 30 Oktober 2024   00:07 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Agak Laen. sumber gambar: koran kampus IPB

Ancaman Polisi Menjerat

Masalah makin serius ketika polisi mulai terlibat. Gilang yang hilang tentu nggak bisa dianggap remeh oleh keluarganya. Apalagi, sebagai calon anggota legislatif, keberadaannya pasti dicari-cari. Polisi pun mulai melakukan penyelidikan untuk mencari jejak hilangnya Gilang. Di sinilah ketakutan mereka makin menjadi-jadi.

Kedatangan polisi ke pasar malam membuat keempat sahabat ini ketar-ketir. Setiap kali mereka melihat petugas di sekitar sana, mereka langsung panik dan takut rahasia mereka terbongkar. Mereka mulai bertingkah aneh, mencoba berakting seolah-olah nggak ada yang terjadi, sambil berharap polisi nggak curiga ke arah mereka.

Namun, semakin mereka berusaha menutupi, polisi justru semakin mendekat ke rumah hantu. Dari hari ke hari, mereka harus berpikir keras mencari cara untuk mengelabui polisi yang mulai mencurigai tempat itu. Konyolnya, di tengah segala upaya mereka untuk menyembunyikan mayat Gilang, perilaku mereka sendiri malah membuat polisi curiga.

Nasib Tragis Empat Sekawan

Pada akhirnya, rahasia yang disimpan rapat-rapat ini nggak bisa disembunyikan selamanya. Polisi berhasil membongkar semua fakta dan menemukan tubuh Gilang yang dikubur di dalam rumah hantu. Keempat sahabat ini pun akhirnya harus menghadapi kenyataan pahit dan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Keputusan ceroboh mereka membawa mereka ke ujung jalan, di mana semua kebenaran terbongkar.

Film Agak Laen membawa cerita yang unik dan menghibur dengan menyajikan perpaduan horor dan komedi yang pas. Dengan sentuhan komedi yang kocak dan karakter-karakter yang relatable, film ini nggak hanya berhasil bikin penonton tertawa, tapi juga memberi sedikit ketegangan di beberapa bagian.

Salah satu kekuatan utama Agak Laen adalah keseimbangan antara unsur horor dan komedi. Rumah hantu yang dihadirkan benar-benar berhasil menciptakan suasana seram dengan kehadiran arwah Gilang yang gentayangan. Tapi di sisi lain, tingkah laku kocak dari Bene, Boris, Jegel, dan Oki bikin penonton nggak bisa berhenti ketawa. Kombinasi ini memberikan warna yang segar, membuat penonton nggak Cuma merasa tegang, tapi juga terhibur.

Para pemain seperti Boris Bokir, Indra Jegel, Oki Rengga, dan Bene Dion berhasil memerankan karakter mereka dengan baik. Chemistry di antara mereka terasa alami, seolah-olah mereka memang sahabat di kehidupan nyata. Ditambah lagi, Arie Kriting yang memerankan polisi menambah bumbu komedi dalam penyelidikan kasus ini dengan gayanya yang unik.

 Pesan Moral Buat Penonton

Di balik kekonyolan dan tingkah lucu para karakter, Agak Laen menyelipkan pesan moral yang nggak kalah penting. Tindakan ceroboh yang dilakukan oleh keempat sahabat ini untuk menutupi kematian Gilang justru menjerumuskan mereka dalam masalah yang lebih besar. Alih-alih menyelesaikan masalah, keputusan impulsif mereka malah berujung pada kesulitan yang nggak terelakkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun