Mohon tunggu...
Thoriq Ahmad Taqiyuddin
Thoriq Ahmad Taqiyuddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Audaces Fortuna Iuvat

Hidup dimulai dari mimpi, dilanjutkan dengan membaca, memetakan, merencanakan, melaksanakan lalu terus berimprovisasi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Selebritas di Parlemen, Ketika Popularitas Mengalahkan Kompetensi dalam Pemilihan Umum

5 Oktober 2024   23:37 Diperbarui: 5 Oktober 2024   23:41 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, selebritas sering kali hanya menjadi wajah partai, tanpa peran signifikan dalam pengambilan keputusan. Ini membuat mereka rentan menjadi alat partai, bukan sebagai wakil rakyat yang sebenarnya.

Dengan semakin banyaknya selebritas yang masuk ke dunia politik, kita perlu bertanya, apakah ini pertanda krisis representasi? Jika pemilih terus memilih hanya berdasarkan popularitas, kita mungkin akan melihat penurunan kualitas legislasi.

Solusi yang mungkin adalah memperkuat pondasi bagi pendidikan politik bagi masyarakat, agar pemilih lebih memahami tugas dan tanggung jawab seorang legislator. Media juga harus lebih bertanggung jawab dalam memberikan informasi mendalam tentang kandidat, tidak hanya mengandalkan popularitas mereka.

Masuknya 25 selebritas ke parlemen periode 2024-2029 menunjukkan bahwa popularitas memainkan peran besar dalam demokrasi kita. Namun, untuk memastikan demokrasi yang sehat, kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya populer, tapi juga kompeten dan mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun