Ketiga, Trader perlu melakukan identifikasi terhadap tipe pesanan yang ditempatkan di pasar, termasuk pesanan pasar (market order), pesanan limit (limit order), atau pesanan stop (stop order) untuk mengidentifikasi bagaimana pesanan ini mempengaruhi pergerakan harga dan aktivitas pasar secara keseluruhan. Misalnya, pesanan pasar yang besar mungkin menunjukkan minat yang kuat dalam suatu aset, sementara pesanan limit pada level tertentu mungkin menjadi indikasi level support atau resistance.
Apabila Market Order adalah pesanan yang dieksekusi segera pada harga pasar saat ini. Trader yang menggunakan pesanan pasar ingin membeli atau menjual aset dengan harga yang tersedia saat ini tanpa memperhatikan harga khusus. Pesanan pasar biasanya dieksekusi dengan cepat, tetapi harganya bisa berfluktuasi tergantung pada likuiditas pasar.
Lalu, Limit Order adalah pesanan yang ditempatkan dengan harga tertentu, dan pesanan ini hanya akan dieksekusi jika harga pasar mencapai atau melebihi harga yang ditentukan. Trader yang menggunakan pesanan limit ingin memasuki pasar pada harga yang lebih baik daripada yang tersedia saat ini. Pesanan limit memungkinkan trader untuk memiliki kontrol lebih besar atas harga eksekusi, tetapi mereka tidak selalu dieksekusi jika harga pasar tidak mencapai level yang ditentukan.
Sedang, Stop Order adalah pesanan yang ditempatkan untuk membeli atau menjual aset saat harga mencapai atau melampaui level tertentu yang disebut "harga stop." Pesanan stop digunakan untuk melindungi posisi atau untuk memasuki pasar ketika harga bergerak melampaui level tertentu. Pesanan stop bisa menjadi pesanan stop market (dieksekusi sebagai pesanan pasar saat harga stop tercapai) atau pesanan stop limit (dieksekusi sebagai pesanan limit saat harga stop tercapai).
Keempat, Â Analisis order flow memungkinkan trader untuk melihat bagaimana pesanan yang ditempatkan mempengaruhi harga pasar, yang dapat membantu mereka memahami kekuatan dan arah pasar. Volume yang tinggi seringkali mengindikasikan aktivitas pasar yang signifikan dan dapat memberikan konfirmasi terhadap pergerakan harga.
Dengan memantau pesanan besar yang ditempatkan di pasar, trader dapat mencoba memahami perilaku investor besar, termasuk institusi keuangan. Pesanan besar ini bisa memberikan indikasi arah pasar yang mungkin mengidentifikasi potensi pembalikan tren. Jika terdapat ketidakseimbangan pesanan yang signifikan pada tingkat harga tertentu, hal ini dapat menjadi sinyal pembalikan tren yang mungkin.
Kelima, Berdasarkan analisis order flow, trader dapat mencoba membuat prediksi tentang arah harga pasar di masa depan. Mereka mencari tanda-tanda bahwa pesanan besar atau aktivitas pasar tertentu dapat memengaruhi pergerakan harga. Jika terdapat pesanan besar yang ditempatkan untuk membeli atau menjual aset pada tingkat harga tertentu, ini dapat menjadi indikasi minat kuat dalam arah tertentu. Misalnya, pesanan beli besar dapat mengindikasikan optimisme dalam pasar di masa yang akan datang.
Order flow trading atau bandarmology sering digunakan oleh trader jangka pendek untuk membuat keputusan perdagangan yang cepat berdasarkan informasi yang baru saja muncul di pasar. Dengan memahami pesanan yang ditempatkan oleh trader lain, mereka mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang cepat. Namun, ini adalah jenis perdagangan yang kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang mekanisme pasar dan alat analisis yang digunakan.
Selain itu, trader order flow sering memahami bahwa perdagangan ini juga dapat memiliki risiko tinggi karena memerlukan keputusan cepat dan dapat memicu volatilitas pasar. Sebelum mengadopsi strategi order flow trading, penting bagi trader untuk mendapatkan pelatihan dan memahami risiko yang terlibat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H