4.Tingginya persaingan Global
         Persaingan di pasar global saat ini di Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya angka pengangguran. Selain itu, kecenderungan perusahaan asing yang lebih memilih mempekerjakan tenaga kerja dari negara mereka sendiri telah menyebabkan ketidakseimbangan antara pekerja asing dan lokal. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan penegakan regulasi yang tepat agar tercipta lingkungan kerja yang adil dan seimbang bagi tenaga kerja Indonesia.
5. Karakter yang Cenderung Malas dan Enggan Mengambil Risiko Â
Beberapa orang yang tidak mau berusaha aktif dalam mencari pekerjaan turut berkontribusi pada tingginya angka pengangguran. Rasa takut menghadapi risiko dan kecenderungan untuk hanya memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat pribadi mereka juga memengaruhi fenomena pengangguran di Indonesia.
Kesimpulan
         Dapat kita lihat bahwasanya mengenai banyaknya pengangguran di Indonesia dapat dianalisis menggunakan teori pembebasan, terutama dalam konteks teori pembebasan ekonomi dan sosial. Teori ini menekankan pentingnya kebebasan individu untuk mengakses peluang ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan, serta kebebasan dari sistem yang menindas atau membatasi potensi individu dalam berpartisipasi secara produktif dalam masyarakat.
Dalam konteks pengangguran di Indonesia, banyaknya pengangguran dapat dipahami sebagai akibat dari terbatasnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas, ketidaksetaraan kesempatan ekonomi, serta sistem pasar kerja yang tidak inklusif. Ketimpangan ekonomi dan sosial yang ada, baik dari segi akses terhadap sumber daya maupun kebijakan yang tidak prorakyat, memperburuk kondisi ketenagakerjaan. Hal ini menciptakan ketegangan antara keinginan individu untuk bekerja dan keterbatasan yang ditimbulkan oleh struktur ekonomi yang ada.
Melalui perspektif teori pembebasan, pengangguran di Indonesia dapat dilihat sebagai gejala ketidakadilan sosial yang terjadi karena individu tidak memiliki kebebasan penuh untuk mengembangkan potensi dan akses yang setara terhadap kesempatan kerja. Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan kebijakan yang berfokus pada pemerataan kesempatan, pemberdayaan ekonomi, dan penghapusan hambatan-hambatan yang menindas, sehingga setiap individu dapat mengakses kebebasan untuk bekerja dan berkembang sesuai dengan kapasitas dan potensi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H