Mohon tunggu...
Mohammad Thoriq Bahri
Mohammad Thoriq Bahri Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi

Analis Keimigrasian pada Direktorat Jenderal Imigrasi, yang mencoba memberi warna dengan tulisannya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memahami Publik Melalui Implementasi Big Data pada Direktorat Jenderal Imigrasi

26 Januari 2021   08:56 Diperbarui: 26 Januari 2021   09:14 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Direktorat Jenderal Imigrasi sebagai salah satu lembaga penyelenggara pelayanan publik wajib memahami tingkat kepuasan dan kebutuhan masyarakat terkait layanan Keimigrasian. Potensi penggunaan big data dalam fungsinya untuk mengukur dan memahami tingkat kepuasan masyarakat sebagai sarana peningkatan Kualitas pelayanan publik, dalam kerangka mewujudkan dan mempertahankan Zona Integritas pada Direktorat Jenderal Imigrasi menjadi sebuah potensi yang tidak boleh dilewatkan. 

Kemampuan analisis big data dengan metode Social network Analysis (SNA) sebagai solusi yang efisien, cepat dan efektif dalam menjangkau seluruh lapisan pengguna layanan dapat dipertimbangkan sebagai sarana identifikasi permasalahan dalam mendukung survei kepuasan masyarakat yang dilaksanakan setiap tahunnya.

Melalui percobaan singkat, telah dibuktikan bahwa big data mampu mengkategorikan respon masyarakat. Berdasarkan 3197 tweets yang diunduh pada 19 Januari 2020, dapat disimpulkan bahwa 2298 masyarakat merespon positif, diikuti dengan 773 masyarakat merespon netral, dan hanya 126 masyarakat yang merespon negatif terhadap layanan publik ditjen Imigrasi selama pandemi COVID-19, sekaligus mengidentifikasi aktor yang terlibat. 

Berkaca dari potensinya yang besar, serta trial practice yang telah dilaksanakan, big data agaknya dapat menjadi solusi yang murah dan efisien untuk diiimplementasikan. Tujuannya cukup jelas, yakni agar seluruh satuan kerja pada Direktorat Jenderal Imigrasi dapat mencapai dan mempertahankan Zona Integritas, sekaligus relevan dengan semangat inovasi digital di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi.

REFERENSI

Antonijevic, R. (2018). Characteristics of the Information Society: Implications for Education System. Open Journal for Information Technology 2018, Volume 1(2), pp. 43-50. DOI: https://doi.org/10.32591/coas.ojit.0102.03043a.

Caesaringi, I. (2017). Reformasi Birokrasi Kota Tegal (Studi Kasus Zona Integritas Bebas Korupsi dan Birokrasi Bersih BP2T dan RSUD Kardinah). Jurnal Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan, Tahun 2017, pp. 1-37.

Dutt, A., Ismail, M., & Herawan, T. (2016). A Systematic Review on Educational Data Mining. Jurnal IEEE Access, Volume 5, Agustus 2017, pp. 15991-16005. DOI: 10.1109/ACCESS.2017.2654247.

Hollander, G. (2019, September 26). What is Structured Data vs. Unstructured Data? Mfiles Research Center. https://www.m-files.com/blog/what-is-structured-data-vs-unstructured-data/.

Hootsuite. (2020). Digital 2020: Global Digital Yearbook. Retrieved from https://datareportal.com/reports/?tag=Digital%202020,

Kemp, S. (2020, Februari 18). Digital 2020: Indonesia. Hootsuite. https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun