Mohon tunggu...
Thoriq Abdul Aziz
Thoriq Abdul Aziz Mohon Tunggu... Guru - Pemelajar

Belajar sepanjang hayat, apa pun itu.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pasar Terapung Lokbaintan, Ciri Khas Otentik yang Bercerita

2 Februari 2020   18:06 Diperbarui: 2 Februari 2020   21:55 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perjalanan menggunakan Perahu Klothok | dokpri

Teman kami yang sedang berbincang dengan Pedagang di Pasar Terapung | dokpri
Teman kami yang sedang berbincang dengan Pedagang di Pasar Terapung | dokpri
Keunikan dalam sistem sosial di Pasar Terapung Lokbaintan yang kami temui kebanyakan para pedagang adalah wanita dan ragam usia, nampak dari dua puluh lima sampai lima puluh tahunan. Senyuman yang ramah, dan menawarkan barang dengan akad khas serta istilah Banjar yang agak terdengar cepat dan kurang dimengerti menambah ciri khas kedua dari para pedagang di Pasar Terapung Sungai Lokbaintan.

Sempat banyak bercakap untuk menambah pengetahuan baru bersama Acil Riani ini ditambah sedikit guyonan yang agak mengerikan juga karena ku duduk satu sampan dengan beliau dan sampannya tiba-tiba oleng hampir tenggelam karena badanku saja yang berat. Banyak hal yang bisa didapatkan dari perbincangan dengan beliau. 

Komoditas unggulan yang dijual disini merupakan komoditas yang menjadi ciri khas dari masyarakat lokal, Jeruk Banjar, Buah Kecapi, dan banyak lagi adalah salah satu contoh kecilnya. Penulis pun pada akhirnya membeli buah Jeruk Banjar yang rasanya manis sekali dan membeli sekantung keresek untuk dimakan bersama-sama dengan teman satu Klothok kami.

Acil-acil pedagang Pasar Terapung Lokbaintan | dokpri
Acil-acil pedagang Pasar Terapung Lokbaintan | dokpri
Pasar Terapung Lokbaintan juga bukan hanya sekedar sebagai tempat jual beli masyarakat tempatan, tetapi banyak kearifan lokal yang tumbuh bersama dengan ciri khas Sosial Masyarakat yang ada. Dibangun atas kehidupan masyarakat pesisir sungai di Kalimantan Selatan, dengan rentetan waktu yang lama, menurut pemaparannya sesekali sambil menyantap Jeruk Banjar ternyata sudah dari dulu masyarakat sana menjual hasil bumi dengan melalui Pasar Terapung.

Tetapi dengan berkembangnya zaman, Masyarakat pasar terapung Lokbaintan yang pada awalnya menjual hasil bumi langsung dengan perahu, dengan adanya pembangunan jalan menuju daerah tersebut menyebabkan lebih banyak masyarakat yang menjual langsung komoditi hasil bumi lokal mereka ke pasar yang ada di darat terutama pasar-pasar yang ada di Kabupaten Martapura dan Kota Banjarmasin daripada menjualnya di Pasar Terapung Lokbaintan.  

Pasar Terapung Lokbaintan tentunya sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sekitar. Dengan kearifan lokal yang tumbuh bersamanya, membuat ciri khas yang asli dibandingkan Pasar Terapung di daerah lainnya. 

Dengan dukungan dari Pemerintah sekitar, setiap bulan Juli selalu diadakan kegiatan Festival Budaya Banjar yang salah satunya melibatkan pihak-pihak masyarakat sekitar yang menurut Acil Riani ada masyarakat perwakilan dari Lokbaintan yang menjadi ketua dari Acara tersebut. Acara tersebut Dihadiri oleh seluruh pejabat di Provinsi Kalimantan Selatan, menurutnya acara ini berlangsung sangat meriah, ada beberapa jenis perlombaan seperti lomba perahu klothok, dan kegiatan lainnya yang tak kalah meriah.

Hari semakin terik, menandai perjalanan menuju Pasar Terapung Lokbaintan harus segera selesai, dengan waktu singkat akhirnya Klothok kami pulang dari Pasar Terapung Lokbaintan kembali ke tempat awal yakni Tepi Siring Banjarmasin.

Akhirnya, Sebagai salah satu Pasar Terapung yang otentik, dengan menggunakan transportasi Kapal klothok sudah sangat worth-it Pasar Terapung Lokbaintan ini menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berlibur di Kota Banjarmasin.

Semoga suatu saat bisa selalu menemukan keindahan alam Indonesia yang beragam dan hebat di perjalanan selanjutnya, Aamiin Allahuma Aamiin

Foto: Dokumentasi Pribadi Penulis (Thoriq Abdul Aziz),  dan Dwi Agung Prasetyono

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun