"Apasii ma, coba mama lihat jelas jelas, kita memang ga selevel. Apaan si mama jadi marah-marah ke aku, padahal aku bicara fakta malah aku yang kena. Dih!" Sahut Afin dengan nadanya yang menjengkelkan dan lirikan mata jijiknya terhadap Reyna.
"AFIN! Jaga ya mulut kamu, tolong hargai perasaan teman kamu. Kamu memang benar -benar keterlaluan. (mengambil semua tas belanjaan dari tangan Afin) Ini semua terus mobil, handphone, apart, dan kartu ATM kamu mama ambil, mulai sekarang dan mulai detik ini kamu akan mama antar ke pondok biar kamu tau perihal tata krama dalam hidup, kamu ini sudah benar -benar keterlaluan. Mama kecewa sama kamu!" Mama Afin marah dan mulai mengambil semua tas branded di tangannya dan tak lupa juga gawainya.Â
bersambung..........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H