Mohon tunggu...
Thorina Media
Thorina Media Mohon Tunggu... Lainnya - Yayasan Thoriqotun Najah Malang

Lembaga Pendidikan Yayasan Thoriqotun Najah Malang, terdiri dari 1) Pondok Pesantren Thoriqotun Najah; 2) Madrasah Diniyah Takmiliyah Thoriqotun Najah; 3) SMP Thoriqotun Najah; 4) MA Thoriqotun Najah.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Penjara Suci di Kota Lama (Part 1) oleh Fitria Nur Laily, S.S.

12 Agustus 2024   15:35 Diperbarui: 12 Agustus 2024   15:35 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"YESSS!!" Ucap Abel dan Anna serentak.

Setelah pergejolakan tersebut, mereka dengan asik menikmati makannya sambil bergurau ria. Di pertengahan mereka makan, ada seorang murid perempuan yang menghampirinya.

"Hallo, permisi teman-teman. Bolehkah aku join duduk disini? Soalnya semua meja disana sudah penuh." Ucap perempuan itu dengan sopan, akan tetapi mereka bertiga hanya melihatnya dan saling melirik satu sama dengan ekspresinya seperti jijik.

"Ohyaa perkenalkan nama ku Reyna. Aku kelas 11 MIPA 2 dan baru saja pindah ke sekolah ini." Ucap Reyna sambil menyodorkan tangan kearah mereka bertiga.

"Ohh murid baru, sepertinya kita sekelas yaa, tapi..." Ucap Afin dengan nada seperti mengejek.

"Wahhh ternyata kita sekelas yaa" Antusias Reyna memotong pembicaraan Afin, sambil menarik kembali tangannya, karena dia mulai menyadari bahwa mereka tidak ada yang menggubrisnya.

"IHH APAAN SI LO FREAK BANGET JADI ORANG!" Abel yang sudah mulai risih dengan keberadaan Reyna.

"Dahyaa, lo cari tempat lain aja. Kita ga se level untuk makan bareng sama lo, yang ada nafsu makan gue hilang lagi gara-gara lo. Liat aja, lo cuma mampu beli roti kering sisa kemarin mana pantas bersanding sama makanan mewah kita." Afin dengan sombongnya mengatakan hal tersebut tanpa memikirkan perasaan Reyna.

"Ohh. Maaf." Hanya kata tersebut yang mampu dikatakan oleh Reyna sambil tersenyum sebelum dia meninggalkan mereka bertiga. Reyna tidak merasa sakit hati karena hal tersebut, dia memilih mengalah tanpa berdebat karena dia sadar bahwa memang dia tidak pantas berteman dengan mereka bertiga.

Afin, Abel dan Anna melanjutkan makannya dengan tertawa-tertawa bahagia dan mereka mulai membicarakan Reyna atau kita bisa sebut ghibah karena mereka merasa jijik dengannya. Mereka menggap bahwa kasta sosial mereka tinggi sangat mampu, sedangkan Reyna hanya manusia rendahan.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun