Mohon tunggu...
Gunawan Suryana
Gunawan Suryana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bekerja di Braga 137 Bandung.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

PULAU DESTROIE

14 September 2017   16:48 Diperbarui: 26 Oktober 2017   11:57 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak dilarang untuk bercerita tentang nama Destroie. Tapi bagi mereka yang mengenal sejarah tentang nama pulau itu, mereka mungkin tidak akan dapat melupakannya. Hanya saja di sini mereka berusaha untuk melupakannya dengan menamai pulau itu sesuai dengan nama itu.

Destroie, artinya penyelaras. Tapi di dalam sejarahnya, maksud penyelaras itu dihubungkan dengan tindakan mematikan. 

Namaku Sal, aku generasi terakhir para Xavie dari Versie.

Aku datang bersama guruku, Daeyu. Kami melarikan diri, ke pulau itu untuk sebuah kisah baru.[]

Pulau itu tersembunyi, sebuah negara kuat menyembunyikannya dari dunia. Dunia yang sebenarnya mengincar rahasia tentang apapun yang dianggap berharga. Pulau itu pulau yang istimewa, seorang raja di masa depan meminta orang-orang yang memiliki profesi istimewa untuk tinggal di sana. Mereka yang khususnya ingin berusaha agar profesi itu tidak dikenal dan menjadi asing.

Profesi itu takpernah dianggap asing di Bumi, atau di dimensi asalnya. Adalah dua orang yang berusaha menjaga pulau itu untuk takpernah diketahui. Mereka diutus dan berusaha mencari serta menghancurkan beberapa artefak kuno tentang pulau itu. Jauh sebelum pulau itu dinamai Pulau Destroie, artefak-artefak pulau ditemukan dan dibawa ke luar pulau. Artefak itu mengandung kekuatan istimewa, seperti pulau itu sendiri.

Ada yang pernah menamai pulau itu dengan banyak nama berbeda. Ada yang menamai sesuai nama penemunya, benda yang ditemukan di sana, orang yang dibawa pergi dari sana dan banyak lagi jika ditelusuri lebih jauh. Sal dan Daeyu adalah kedua orang itu. Mereka diutus ke setiap penjuru untuk mencari artefak pulau.[]

KOTA LANG, dulu di kota ini sebelum invasi Gorzorok atas Bumi tinggal seorang yang dipercaya sebagai dukun. Namanya Ereley, seorang perempuan tua yang menjadikan kota sebagai tamengnya ketika makhluk-makhluk buta dari Planet Ingram mencari planet-planet untuk dikuasai dan diambil sumber dayanya. Bumi hanya tinggal Lang dan banyak kota lain yang berusaha bertahan ketika negeri-negeri tidak lagi dapat hidup. Sementara itu, Sal yang mengingat dimensi lain seperti Bumi menyerupai tempatnya dulu dilahirkan.

Pagi itu di rumah kecil Edos, pria yang menyambut kedatangannya di dermaga tua kota. Sengaja ia dan Daeyu datang ke dermaga itu sesuai permintaan Edos sendiri, tidak melalui pelabuhan pusat kota yang kini sedang direnovasi setelah Gorzorok dipukul mundur oleh Ereley dan pasukan yang tersisa dari Brittane Area. Edos meminta untuk datang ke dermaga tua, dermaga yang dilupakan oleh para pasukan Gorzorok saat berusaha menyerang Lang.

Daeyu berbicara sambil menuangkan teh kesukaannya. Edos mengetahuinya ketika ia berlayar ke Risingstar. Edos adalah pelaut, pembangkang dan sudah tua renta tapi ia tetap bersemangat ketika mengemudikan kapalnya. Ia sudah banyak menyusahkan ketika menjadi pelaut, anak-anaknya berharap ia bisa kembali ke kota daripada tinggal di rumah kecilnya dekat dermaga tua itu. Daeyu, berbicara tentang teh itu pada Sal.

"Teh itu kuramu khusus untuk kau Daeyu." Sahut Edos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun