Mohon tunggu...
Thomy Satria
Thomy Satria Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menulis cerpen, dan lagu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perang dan Seekor Anak Anjing

5 November 2024   21:39 Diperbarui: 7 November 2024   16:55 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata sang pilot pesawat sendiri muncul dan mengakui.

"Saya berasal dari Chechnya. Negara yang mendukung penuh politik luar negeri Rusia. Saya telah bergabung bersama Pasukan Pejuang Perdamaian Dunia. Saya hanya berharap perang ini berakhir. Keluarga saya sudah mati semua menjadi korban perang. Tidak ada yang lebih saya inginkan selain perdamaian dunia. Tuan Presiden, tolong hentikan perang." Pilot itu berkata sambil menggenggam sisa lembaran foto yang belum sempat ia tempel.

Presiden Hvaldimir Patin juga penyuka hewan. Dia memelihara beberapa beruang dan lumba-lumba yang sudah terlatih. Sebagai penyuka hewan, dia sempat tersentuh melihat foto-foto itu. Tapi kemudian terusik oleh beberapa foto yang tampak aneh.

"Coba kau lihat, apakah foto asli akan memperlihatkan manusia dengan enam jari seperti ini? Bahkan kakinya kanan semua." Tanya Presiden kepada salah satu staf nya sambil terbahak sinis.

"Ini hanya foto rekayasa AI Tuan Presiden." Jawab staf tersebut.

"Untuk apa foto rekayasa AI ini kau gunakan? Menghentikan perang? Dengan foto palsu seperti ini, pesan binatang yang kau bawa hanya akan semakin ku abaikan. Menyingkirlah! Pesawat ini tidak butuh pilot sepertimu! Ajudan! Tahan dia, dan segera carikan pilot pengganti!" Perintah Presiden Rusia dengan nada dingin.

"Tapi foto yang lain juga ada yang asli, Tuan. Tidak semua rekayasa AI. Kumohon hentikanlah perang!" Seru sang pilot sambil berusaha berontak dari bopongan para ajudan. Tapi semua percuma. Presiden sama sekali tidak menggubrisnya.

-----

Pesawat mulai lepas landas dengan pilot pengganti. Presiden Hvaldimir Patin melihat kembali ke salah satu foto itu. Foto seorang anak sedang menanam pohon di tanah bekas kebakaran hutan, dan seekor anak anjing tampak ikut menimbun tanah kepangkal pohon itu.

"Apa yang ingin kalian sampaikan? Pesan bahwa binatang menyarankan manusia agar berhenti berperang? Kembali memperbaiki bumi setelah berbuat banyak kerusakan? Kau kira aku akan menuruti perintah dari binatang? Konyol sekali." Presiden Hvaldimir Patin meremas dan membuang foto itu.

Hampir saja. Sebuah butterfly effect dari seekor anak anjing berujung dengan perdamaian dunia. Tapi gara-gara kecerobohan netizen pengguna gambar AI. Pesan perdamaian itu menjadi seruan konyol belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun