Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bisakah Kaya dari Menulis di Kompasiana?

8 Januari 2020   15:51 Diperbarui: 8 Januari 2020   16:01 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak orang yang ragu menjadi penulis, padahal dia sangat tertarik dengan dunia tulis menulis. Mengapa ragu? Karena ada anggapan selama ini bahwa tidak ada masa depan penulis. 

Atau di sisi lain, kalau seseorang belum menjadi penulis terkenal maka artikelnya sulit untuk dimuat di media mainstream yang sudah memberikan honor kepada penulis. Oleh karena susah tembus ke media besar, maka penulis pemula ragu untuk meningkatkan keahlian menulisnya. Sebab dia merasa akan sia-sia jika terus menulis.

Dan itu pernah saya rasakan awal tahun 2010-an, sebab saat itulah saya mulai tertarik menulis. Saya merasa tak percaya diri dengan hasil tulisan saya, sementara banyak yang ingin saya tuliskan yang terus-terusan bergelora di hati dan secara tak sengaja saya menemukan kompasiana di awal tahun 2014. Dan sejak saat itu, saya mulai belajar dan memberanikan diri sebagai penulis pemula yang kemudian disebut sebagai kompasianer. Saya mulai aktif beberapa tahun, lalu kemudian sempat pasif menulis di kompasiana karena ada kesibukan lain yaitu usaha.

Nah, 2 tahun pertama, saya hanya aktif menulis sesuai dengan minat dan hobby baru saya. Tanpa pernah memikirkan mendapatkan penghasilan dari menulis. Meski banyak lomba menulis di kompasiana, seingat saya, tidak pernah ikut. 

Namun, belakangan saya sadar bahwa tidak mungkin hanya menulis begitu saja tanpa mengharapkan sesuatu. Itu mustahil, kita tidak mungkin selamanya bisa bertahan menulis begitu saja tanpa mengharapkan sesuatu. Karena saya tidak terlalu suka dengan yang namanya lomba menulis, maka saya cari cara lain untuk mendapatkan penghasilan dari menulis. 

Sebab menurut saya, jika mengikuti lomba, maka kita harus memahami dan mengikuti tema yang sedang dilombakan, sementara saya menulis itu mengalir, sesuai dengan apa yang sedang dipikirkan, dialami dan yang akan direncanakan dan diperjuangkan.

Dan kembali ke judul, bisakah kaya dari menulis di kompasiana? Sementara yang disodorkan oleh kompasiana hanyalah blog competition yang tidak pernah saya ikuti. Juga K-Rewards yang selama ini juga saya tidak terlalu pikirkan hasil dari K-rewards itu. Jumlahnya juga tidak seberapa. Oleh sebab itu, secara sederhana, kita bisa katakan, kalau hanya mengharapkan dari kompasiana, maka kita sebagai penulis di kompasiana tidak mungkin kaya.

Oleh sebab itu, sebagai penulis, kita harus pintar-pintar untuk memanfaatkan platform kompasiana untuk kita gunakan mencari uang. Pengalaman saya yang sederhana perlu saya bagikan untuk para teman-teman kompasianer terutama yang masih baru agar tidak surut semangatnya dalam menulis. Berikut beberapa pengalaman saya yang berawal semua dari menulis di kompasiana di antaranya:

Pertama, Kita sangat dimudahkan di kompasiana, karena setiap tulisan kita tidak perlu melalui tahapan editor redaksi kompasiana. Ini adalah blog keroyokan di mana setiap tulisan menjadi tanggung jawab dari penulisnya. 

Oleh karenanya kompasiana memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada penulis untuk menulis tentang apa saja, tema apa saja, gaya menulis seperti apa saja, yang penting itu tidak SARA dan melanggar norma-norma. Cukup puas bukan? Tinggal kreativitas anda mau menulis tentang apa saja. Yang penting anda bertanggung jawab terhadap apa yang anda tulis.

Oleh sebab itulah, sebagai penulis, anda harus pintar-pintar me-market diri anda sebagai penulis, agar anda bisa mendapatkan revenue dari setiap tulisan anda. 

Momentum ini saya gunakan untuk menulis sesuatu yang bisa memback up kegiatan bisnis saya. Saya contohkan artikel saya berikut ini, Sukses Bisnis Minyak Goreng Bekas, Peluang Usaha yang Bagus dan Cerita Sukses Seorang Mahasiswa Universitas Medan Berbisnis Minyak Jelantah. 

Artikel ini sengaja saya kemas sebagai cerita sukses seseorang melakukan bisnis minyak jelantah. Tetapi di akhir cerita, saya cantumkan alamat email saya, bagi siapa saja yang tertarik dengan bisnis ini di berbagai wilayah Indonesia agar berlanjut komunikasi dengan mereka. 

Maka sejak tayang artikel itu, ratusan email masuk dari berbagai kota di Indonesia yang tertarik kerjasama dan akhirnya ada banyak kerjasama usaha dengan berbagai pihak di berbagai kota. Berkat artikel itu, ada puluhan juta keuntungan yang saya peroleh setiap bulannya.

dokpri/kompasiana.com
dokpri/kompasiana.com
Artinya, jika bisa saya simpulkan artikel itu bernilai ratusan juta karena kerjasama usaha kami berlanjut terus dengan berbagai pihak terus menerus. Dan usaha saya bisa semakin berkembang jika saya bisa merespon semua permintaan kerjasama itu dengan semua orang yang tertarik lewat artikel itu. Karena meski artikel itu sudah lama tayang, hingga kini masih terus dibaca dan email terus berdatangan untuk meminta kerjasama di berbagai daerah.

dokpri
dokpri
"Ini 3 contoh email masuk dari ratusan email yang masuk tentang bisnis minyak jelantah dan sudah banyak yang telah terjalin kerjasama"

Satu saran saya dari artikel ini, manfaatkan keahlian menulismu untuk mendukung aktifitas usaha, aktifitas kerjamu yang lain, keluargamu, temanmu atau siapa saja yang bisa kamu link an sebagai support bagi mereka dan mereka pasti akan bersedia memberikan hasil dari hasil usaha menulismu. Ini era media sosial, tulisan sangat berpengaruh.

dokpri/kompasiana.com
dokpri/kompasiana.com
Kedua, Pengalaman menulismu tentulah membuatmu lebih mudah membangun narasi. Oleh sebab itu sebagai blogger, tingkatkan kemampuanmu menjadi vlogger misalnya dengan membuat akun di youtube channel karena di youtube ada kesempatan untuk mendapatkan adsense dari karya kita. 

Pengalaman saya menulis di kompasiana, telah memberanikan diri saya untuk membuat akun di youtube channel dengan nama akun yang sama dengan kompasiana :Thomson Cyrus dan puji Tuhan, saya mulai aktif april 2019 dan youtube channel saya sudah di monetisasi dan sudah menghasilkan uang setiap bulannya sejak akhir oktober 2019.

dokpri
dokpri
Blog dan Vlog bisa di kombinasikan, itu yang mulai saya lakukan. Apa yang saya buat di youtube channel lewat vlog, lalu kalau ada waktu saya tuliskan narasinya lewat blog di kompasiana. Dapat adesense dari youtube, dapat K-rewards dari kompasiana. 

Menyenangkan bukan? Tentulah, karena uang mulai mengalir. Adsense di youtube akan terus berbuah karena video yang kita unggah sejak mulai aktif itu akan terus dihitung sejak ditonton mulai dari akun kita di monetisasi. 

Tulisan di kompasiana juga akan terus dihitung jumlah views nya setahu saya jika dibaca pada bulan berjalan, meski tulisan kita di posting bulan-bulan sebelumnya, dengan demikian, views terus dihitung yang terbaru oleh google.

Sekali lagi, itu semua berawal dari aktif menulis di kompasiana. Meski saya terkadang beberapa saat tidak aktif menulis di kompasiana, saya tidak pernah meninggalkan kompasiana, itu murni hanya soal pembagian waktu saja, yang tidak dapat kita lakukan semua hal dalam satu kesempatan.

Di samping uang, sebagai penulis di kompasiana, saya memiliki modal bertemu dengan berbagai tokoh publik. Sebutlah misalnya, saya 2 kali makan bersama Presiden Jokowi di istana Presiden, tepatnya tanggal 19 Mei 2015 dan Desember 2015. Itu semua berawal sejak saya menulis di kompasiana. Dan bertemu puluhan tokoh publik nasional lainnya dan tokoh publik daerah semacam Bupati.

Ketiga, Jika anda penulis yang segmentasi, semisal khusus penulis travelling (wisata) anda juga boleh menawarkan kerjasama tulisan dengan biro perjalanan dan hotel-hotel yang butuh publikasi, istilah sekarang, Endorse. 

Jika anda spesial penulis politik misalnya, bisa saja anda bisa menawarkan jasa branding dan publikasi pada masa-masa pilkada, pilpres dan pileg misalnya, itu tergantung dari seberapa besar kreatifitas anda. 

Jadi tidak melulu soal publikasi usaha sendiri, tetapi juga bisa publikasi pihak lain. Itu tergantung dari seberapa beraninya anda menjual kemampuan menulis dan kreatifitas anda. Bayaran-bayaran dari publikasi seperti ini bisa besar tergantung dari apa yang bisa anda tawarkan kepada klien anda.

Menulis adalah karya. Dan karya itu yang anda tawarkan agar orang lain mau membeli jasa menulis yang anda tawarkan. Tidak semua orang punya kemampuan untuk menulis. Oleh sebab itu, manfaatkan keahlian itu untuk meningkatkan kesejahteraan anda. Menulis adalah karya, maka anda jangan pernah berkecil hati menjadi penulis.

Banggalah menjadi seorang penulis, sebab seorang penulis adalah influencer. Seorang penulis adalah orang yang mampu mempengaruhi. Seorang penulis bisa mengubah situasi, itu tergantung visi dan misi anda menulis. 

Seorang penulis adalah kreator. Dia bisa mengubah cerita kejahatan menjadi cerita kebaikan, sebaliknya demikian, seorang penulis bisa mengubah apa yang baik menjadi kejahatan, tergantung kemana anda arahkan jemari anda. Apakah akhirnya buat kejahatan atau untuk kebaikan.

Selain yang saya tuliskan diatas, penulis lain tentu juga punya pengalaman baik lainnya, manfaat dari menulis. Bisa menghasilkan buku. Bisa membuat project -- project kemanusiaan dan lingkungan hidup. Dan lain sebagainya.

Tujuan dari artikel ini, pada intinya adalah untuk terus-terusan memberikan semangat kepada para kompasianer yang baru agar terus menulis dan meningkatkan kualitas tulisannya. Kita sebagai penulis, cepat atau lambat akan terus-terusan berkontribusi mempengaruhi cara berpikir manusia, karna kita adalah kreator dan influncer.

Bisakah kita kaya dari menulis di kompasiana? Jawaban saya: Bisa!

Buktinya : Tulisan saya di kompasiana ini banyak mendatangkan order usaha buat saya, demikian juga Youtube Channel: Thomson Cyrus  sudah menghasilkan. Bila berkenan kunjungi dan jangan lupa di subscribe, like, komen dan share buat kita saling berbagi.

Salam Kompasiana. Selamat Tahun Baru 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun