Restoran-restoran seafood yang masakannya enak dan berkelas semakin mudah ditemukan. Daya beli masyarakat yang semakin meningkat menambah rasa percaya diri para pengelola restoran untuk membuka restoran-restoran baru. Kita diberikan banyak pilihan. Tidak seperti jaman saya kecil, susah menemukan rumah-rumah makan, kini tumbuh bagai jamur.
Jika ingin menikmati dinginnya kawasan Danau Toba, anda bisa mengunjungi Kota Balige di malam hari sembari menikmati kuliner Balige, di sana akan buka kuliner di malam hari seperti mie sop, mie goreng, nasi goreng, martabak, dan yang khas adalah bandrek Balige yang mantap disuguhkan dengan goreng pisang.
Anda Juga bisa menikmati lezatnya Durian Toba di depan Pasar Balige. Benar-benar banyak pilihan yang sangat memanjakan pengunjung.
Keempat, sudah banyak berdiri hotel-hotel baru seperti Hotel Labersa, hotel bintang empat yang sedang dibangun dan sudah mendekati selesai berlokasi di Tampubolon Balige.
Homestay yang memanfaatkan rumah warga di dekat pantai pasir putih Lumban Bulbul juga memudahkan para pengunjung untuk menginap di sana sehingga bisa menikmati pantai di pagi hari atau di sore hari.
Harganya juga murah-murah, sekitar 150 ribu hingga 200 ribu per malam per keluarga. Homestay ini memanfaatkan rumah warga sebagai tempat penginapan. Pengunjung bisa merasakan seperti orang kampung itu sendiri.
Selain itu, di Sibisa sedang di bangun juga pusat-pusat hotel bintang lima, hall, tempat-tempat pertemuan yang semuanya itu diharapkan bisa dipakai untuk berbagai meeting (pertemuan), Insentive (insentif), convention(konvensi), exhibition(pameran) yang biasa disingkat MICE.
Bisa juga membeli berbagai aksesoris bernuansa batak, seperti gelang, kalung, kopiah, topi. Tak ketinggalan ada keripik pisang, sambel andaliman yang sudah di kemas dalam botol, dan lain-lain.
Sebenarnya, jika saya tarik ke belakangan, beberapa tahun yang lalu, sebelum Presiden Jokowi menetapkan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Unggulan Pariwisata Indonesia bahkan ditingkatkan lagi menjadi 5 Super prioritas Unggulan Pariwisata Indonesia, maka sudah banyak kemajuan.Â
Mengapa saya katakan demikian? Karena dulu sudah mati suri dan saya sudah sering menuliskan itu baik di Kompasiana ataupun di medsos lainnya.