Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Jalan di Seputaran Danau Toba Sudah Mulus tapi Masih Sepi Pengunjung, Apa yang Salah?

9 Desember 2019   18:20 Diperbarui: 10 Desember 2019   13:22 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah seminggu terakhir saya berada di seputaran Kawasan Danau Toba. Saya mengunjungi beberapa spot wisata di pinggiran Danau Toba itu untuk melihat lebih dekat perkembangan terkini baik pengunjungnya, infrastrukturnya, akses jalannya, homestay (penginapan), hotel, restoran, warung makan, coffee shop dan berbagai pernak-pernik umkm yang berhubungan dengan wisata.

Saya berkeliling ke Balige, Porsea, Sibisa dan Parapat di lingkar luar Danau Toba, hasilnya bisa dilihat secara visual di youtube channel saya, Thomson Cyrus, dan melalui artikel ini ada beberapa catatan yang saya bisa gambarkan secara sederhana.

Pertama, jika kita menelusuri berbagai jalan di seputaran Danau Toba, terutama jalan besarnya, jalan lintas Barat Medan-Tarutung, secara umum yang sudah saya telusuri mulai dari Parapat hingga Balige, pada umumnya oke, bagus, mulus, dan memang ada beberapa titik yang rusak, akibat hujan turun sebulan belakangan ini.

Tetapi jalan-jalan rusak itu juga sedang diperbaiki, di-maintenance seperti pantauan saya mulai dari Sibisa menuju Parapat, Simalungun. Demikian juga saya telusuri jalan ke spot-spot wisatanya seperti jalan ke Pantai Pasir Putih Lumban Bulbul Balige.

Jalan ke Bandara Sibisa, ke Taman Wisata Gibeon Sibisa dan jalan ke The Kaldera, Toba Nomadic Escape (spot baru, tempat pak Jokowi dan ibu Iriana baru-baru ini selfie di Sibisa) juga sangat mulus dan lebar.

Semua bisa di lihat pada video di kanal Youtube saya secara visual. Artinya hampir semua jalan di seputaran Danau Toba, layak dan bagus kecuali beberapa titik.

Kedua, spot-spot wisata baru, sudah banyak bermunculan sekarang di sekeliling Danau Toba dengan panorama yang sangat indah baik pemandangannya maupun desain-desain spotnya.

Selain mengandalkan pantai pasir putih dengan air yang bersih dan tawar, tentu rasanya sejuk dan dingin karena pantainya diatas pegunungan bukan di pantai laut. Juga banyak spot-spot selfie yang keren dari puluhan bukit di seputar Danau Toba.

Angin yang dingin tentu bisa menambah suasana yang romantis bagi muda mudi, sekedar memeluk tubuh pasangan bisa menambah sensasi nikmatnya pemandangan Danau Toba sekaligus memberi kehangatan rasa kepada pasangan muda mudi yang berkunjung ke Danau Toba.

dokpri
dokpri
Ketiga, saat ini sudah banyak hadir restoran-restoran baru, coffee shop baru yang menawarkan menu nasional maupun menu internasional yang juga dikemas kekinian di berbagai kota-kota seperti Balige dan Parapat.

Kita juga semakin mudah menemukan rumah makan rumah makan muslim (halal) di sepanjang jalan utamanya di kota-kota seputar Danau Toba mulai dari Parapat, Sibisa, Porsea, Laguboti, Balige tentu hingga ke berbagai penjuru Kawasan Danau Toba.

Restoran-restoran seafood yang masakannya enak dan berkelas semakin mudah ditemukan. Daya beli masyarakat yang semakin meningkat menambah rasa percaya diri para pengelola restoran untuk membuka restoran-restoran baru. Kita diberikan banyak pilihan. Tidak seperti jaman saya kecil, susah menemukan rumah-rumah makan, kini tumbuh bagai jamur.

Jika ingin menikmati dinginnya kawasan Danau Toba, anda bisa mengunjungi Kota Balige di malam hari sembari menikmati kuliner Balige, di sana akan buka kuliner di malam hari seperti mie sop, mie goreng, nasi goreng, martabak, dan yang khas adalah bandrek Balige yang mantap disuguhkan dengan goreng pisang.

Anda Juga bisa menikmati lezatnya Durian Toba di depan Pasar Balige. Benar-benar banyak pilihan yang sangat memanjakan pengunjung.

Keempat, sudah banyak berdiri hotel-hotel baru seperti Hotel Labersa, hotel bintang empat yang sedang dibangun dan sudah mendekati selesai berlokasi di Tampubolon Balige.

Homestay yang memanfaatkan rumah warga di dekat pantai pasir putih Lumban Bulbul juga memudahkan para pengunjung untuk menginap di sana sehingga bisa menikmati pantai di pagi hari atau di sore hari.

Harganya juga murah-murah, sekitar 150 ribu hingga 200 ribu per malam per keluarga. Homestay ini memanfaatkan rumah warga sebagai tempat penginapan. Pengunjung bisa merasakan seperti orang kampung itu sendiri.

Selain itu, di Sibisa sedang di bangun juga pusat-pusat hotel bintang lima, hall, tempat-tempat pertemuan yang semuanya itu diharapkan bisa dipakai untuk berbagai meeting (pertemuan), Insentive (insentif), convention(konvensi), exhibition(pameran) yang biasa disingkat MICE.

dokpri
dokpri
Kelima, pusat oleh-oleh juga sudah makin banyak bertumbuh, sebutlah misalnya Batiqta di Tampubolon, Balige. Para pengunjung ke Danau Toba bisa membawa oleh-oleh dari pusat oleh oleh disini semisal Batik yang bermotif Gorga, Kaus yang bermotf gorga dan tulisan-tulisan khas orang Batak. Anda juga bisa membeli kopi asli toba di sini.

Bisa juga membeli berbagai aksesoris bernuansa batak, seperti gelang, kalung, kopiah, topi. Tak ketinggalan ada keripik pisang, sambel andaliman yang sudah di kemas dalam botol, dan lain-lain.

Sebenarnya, jika saya tarik ke belakangan, beberapa tahun yang lalu, sebelum Presiden Jokowi menetapkan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Unggulan Pariwisata Indonesia bahkan ditingkatkan lagi menjadi 5 Super prioritas Unggulan Pariwisata Indonesia, maka sudah banyak kemajuan. 

Mengapa saya katakan demikian? Karena dulu sudah mati suri dan saya sudah sering menuliskan itu baik di Kompasiana ataupun di medsos lainnya.

Nah, yang menarik adalah meski sudah banyak perbaikan infrastruktur dan berbagai fasilitas pendukung lainnya, saya menemukan fakta yang menarik bahwa kunjungan wisata ke Danau Toba belum bagus.

Jika saya menarik kesimpulan dalam minggu pertama di bulan Desember ini, seperti kembali mati suri, karena masih sepi pengunjung di hampir semua spot wisata yang saya datangin selama seminggu ini. Bisa dibuktikan dari video-video yang sudah saya unggah di kanal Youtube saya: Thomson Cyrus.

dokpri
dokpri
Pengunjung yang masih sepi itu pasti karena masih ada yang salah! Apa itu? Saya tidak akan menyimpulkan apa yang salah, tetapi ada beberapa yang menjadi perhatian saya seperti kurangnya atraksi yang menarik, kurangnya area permainan yang kekinian, kurangnya pemahaman masyarakat akan kesadaran wisata, kurangnya koordinasi di antara stakeholder.

Masih banyak daftarnya, yang saya berharap para pembaca mau menuliskan masukan-masukan buat para stakeholder agar mereka bisa memperbaiki sesuai dengan saran dan pertimbangan dari masyarkat.

Saya akan mengakhiri dengan memberikan informasi bahwa tulisan ini belum mewakili semua yang terjadi di Danau Toba. Di tulisan berikutnya akan saya sampaikan lebih detail lagi dan akan saya telusuri dan liput selama beberapa hari di sini dan akan menuliskan banyak laporan di Kompasiana.

Tulisan ini juga saya akhiri dengan mengharapkan masukan dari pembaca dan menuliskannya di kolom komentar.

Salam Kompasiana.

Selamat berlibur, Happy Travelling.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun