Entah siapa yang pertama sekali menghembuskan Fadli Zon salah satu yang disodorkan oleh Gerindra untuk diangkat Jokowi sebagai salah satu Menterinya. Ini adalah lelucon tingkat dewa dalam isu-isu tentang nama-nama Menteri Kabinet Kerja jilid 2 ini.Â
Meskipun Gerindra ikut bergabung dalam koalisi Pemerintahan Jokowi - Maruf Amin, tetapi rasa-rasanya menyodorkan Fadli Zon sebagai Menteri Jokowi adalah usulan yang "kurang waras" dan itu isu yang kurang produktif.
Adian Napitupulu saja, orang yang berdarah-darah memperjuangkan agar Jokowi menang, tidak mau dan merasa tidak layak untuk menjadi Menterinya Jokowi, karena tekanan pekerjaan yang memang cukup tinggi.Â
Nah, bagaimana orang seperti Fadli Zon disodorkan untuk menjadi Menteri Jokowi? Ini kan usul yang asal, tak berdasar dan jikapun benar diusulkan, saya yakin Jokowi tidak akan menerimanya.
Ini beberapa alasan sederhana, diantaranya :
Pertama, Bagaimana orang berani mengusulkan nama Fadli Zon sebagai Menteri Jokowi, padahal kita tahu selama ini sikap, perbuatan, ucapan dan tindakan Fadli Zon selama kurang lebih 5 tahun tidak pernah menghargai Jokowi.Â
Di mata Fadli Zon, Jokowi tidak pernah benar. Seluas apapun, selapang apapun hati Presiden Jokowi. Sesabar apapun Jokowi, tetapi rasa-rasanya sikap dan perbuatan Fadli Zon kepadanya seringkali melampaui batas dan itu pasti ada dalam catatan hati pak Jokowi.Â
Dan sepemaaf apapun Presiden Jokowi, rasa-rasanya secara psikologis tidak enak bekerja dengan orang seperti itu selama 5 tahun ke depan. Apalagi, Presiden Jokowi sudah mengatakan, "Tidak ada lagi beban baginya untuk memimpin 5 tahun ke depan ini". Itu clear.
Kedua, Meskipun Gerindra ikut bergabung dalam koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin, Gerindra pasti memiliki kader yang layak, yang bisa bekerja sama dibawah arahan Presiden Jokowi, selain Fadli Zon.Â
Dan jikapun Gerindra ikut bergabung dalam koalisi Pemerintahan, rasa-rasanya Jokowi sulit memberikan 2 kursi Menteri ke Gerindra. Menurut hemat saya, Jokowi paling memberi 1 kursi dan itu kemungkinan besar jatah Edhy Prabowo.
Ketiga, Presiden Jokowi tentu sudah belajar dari periode pertama kepemimpinannya saat mengangkat Menterinya. Dia sudah punya pengalaman mengangkat Menteri seperti Rizal Ramli, yang meskipun pintar, tetapi susah dikontrol karena berisik terus. Rizal Ramli kan setipe dengan Fadli Zon.Â