Bandara Kertajati Dapat Memacu Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Bandar Udara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Kamis (24/5/2018, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Kehadiran Bandara Kertajati ini begitu sexy buat provinsi Jawa Barat dan diyakini dapat memacu pertumbuhan ekonomi utamanya di sepanjang Pantai Utara Jawa Barat, seperti Indramayu dan Cirebon bahkan hingga ke Tegal Jawa Tengah.

Kabupaten Majalengka sendiri, tempat bernaungnya Bandara Kertajati diyakini akan mengalami perubahan drastis dalam beberapa tahun ke depan. Pada tahun pertama beroperasinya saja, sejak dibuka untuk penerbangan komersial nanti tanggal 8 Juni 2018, ditargetkan akan disinggahi 2,7 juta penumpang dalam setahun.

Sesudah pengembangan, bahkan ditargetkan akan dapat menampung penumpang sekitar 6 juta penumpang. Kita bisa membayangkan kesibukan Bandara Kertajati jika sudah ditargetkan disinggahi 6 juta penumpang. Di samping penerbangan komersial, Bandara Kertajati juga sudah direncanakan sebagai Bandara untuk memberangkatkan Haji utamanya dari Majalengka, Sumedang, Indramayu dan Cirebon dan Kabupaten Kuningan.

Melihat kesibukan dan aktifitas Bandara Kertajati itu, dipastikan akan membawa dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi baru seperti menggeliatnya usaha perhotelan, usaha kuliner seperti Restoran akan banyak buka di wilayah Majalengka dan sekitarnya. Usaha handycraft juga akan bertumbuh, usaha oleh- oleh akan banyak bertumbuh.

Kabupaten Majalengka akan mengalami pertumbuhan dari berbagai hal seperti pertambahan PAD, Terbukanya lapangan kerja baru, ekonomi akan bertumbuh, tingkat kesejahteraan masyakarat akan meningkat. Pola hidup dan gaya hidup masyarakat Majalengka pun, cepat atau lambat akan berubah seiring banyaknya aktifitas di Bandara Kertajati ini nantinya. Harga tanah, pasti akan terdongkrak tinggi di Majalengka dan sekitarnya.

Bandara Kertajati ini begitu sexy karena Bandara ini sangat strategis. Berada tidak jauh dari Tol Trans Jawa, yang menghubungkan Merak di Banten hingga Banyuwangi di Jawa Timur. Dimana sepanjang tol trans Jawa ini banyak aktifitas ekonomi. Terutama di sepanjang tol Cikopo Palimanan sudah mulai berdiri kawasan kawasan Industri manufacturing. Pun terhubung dengan kawasan kawasan industri yang sudah terlebih dahulu eksis di sepanjang Bekasi, Cikarang, Karawang, Cikampek, Purwakarta hingga daerah Subang.

Yang menarik, Presiden Jokowi memerintahkan agar Bandara Kertajati ini terhubung dengan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang sedang dibangun. Dimana pelabuhan ini dikhususkan sebagai pusat eksport import kenderaan roda empat. Itu artinya, Pelabuhan ini akan banyak di pakai oleh perusahaan otomotif Jepang.

Para petinggi perusahaan ini nantinya, kemungkinan akan lebih memilih penerbangan Tokyo -- Kertajati misalnya dibanding Tokyo -- Soekarno Hatta, karena lebih dekat dari Kertajati ke pabrik pabrik mereka yang di Cikampek, Karawang, Cikarang dan Bekasi.

Bandara ini juga terhubung dengan tol Cileunyi (Bandung), Sumedang dan Dawuan (Cisumdawu) yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumedang. Tahu Sumedang dan panganan kuliner lainnya yang terkenal selama ini dari Sumedang akan semakin bertumbuh di masa yang akan datang.

Demikian pula Indramayu akan bisa mendapatkan manfaat dari keberadaan Bandara Kertajati ini. Keberadaan Bandara Kertajati akan memudahkan akses bagi para suplier Pertamina Balongan misalnya, saat meeting maupun saat mengadakan kerjasama. Mangga Indramayu yang terkenal itupun akan semakin mudah untuk dikenal masyarakat di luar sana.

Keberadaan Bandara Kertajati akan memudahkan orang orang dari luar Jawa Barat berkunjung ke Indramayu. Indramayu harus mampu meningkatkan potensi pinggir laut sebagai tujuan wisata kuliner dan juga bisa meningkatkan pendapatan para nelayan.

Sejak Tol Cikopo Palimanan terhubung, salah satu kota yang cukup banyak mengalami kemajuan adalah Kota Cirebon. Restoran dan Hotel bertumbuh pesat. Pusat pusat perbelanjaan Batik Cirebon juga mengalami peningkatan baik dari sisi penjualan maupun dari jumlah pengrajin Batik Cirebon semakin banyak.

Hadirnya Bandara Kertajati ini juga diyakini mampu mengangkat pertumbuhan ekonomi di kota Cirebon utamanya Hotel, Restoran, Batik Cirebon dan juga Destinasi Wisata Laut dan Bangunan bangunan lama peninggalan Belanda jaman dulu masih banyak berdiri di Kota Cirebon sebagai tujuan wisata nantinya.

Yang bisa ditawarkan oleh Jawa Barat juga dengan kehadiran Bandara Kertajati ini adalah destinasi wisata di Kabupaten Kuningan. Di sana banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Kuliner a la Kuningan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri. Secara umum, kuliner Sunda bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi orang orang di Luar Jawa Barat untuk dipromosikan dan dijadikan sebagai potensi Jawa Barat.

Selain dampak langsung ke Kabupaten Majalengka, Sumedang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Kuningan kehadiran Bandara Kertajati juga secara tidak langsung pasti akan mengurangi beban Bandara Soekarno Hatta, Tangerang dan Bandara Halim Perdana Kesuma Jakarta. Oleh karena perubahan beban itu, juga akan berdampak kepada berkurangnya beban Tol Jakarta -- Cikampek yang bagai neraka dalam 2 tahun terakhir ini.

Di Samping itu, Bandar Udara International Jawa Barat tentu punya makna dan kebanggaan tersendiri bagi Jawa Barat, apalagi Bandara ini disebut sebagai Bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta. Bandara Kertajati cepat atau lambat pasti akan membawa perubahan yang besar terhadap peningkatan kesejateraan warga Jawa Barat. Bandara ini sangat visioner dan berdampak multiflier effect yang baik bagi ekonomi Jawa Barat.

Salam Kompasiana!