Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Membayangkan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana Manortor di Danau Toba

8 April 2016   12:34 Diperbarui: 10 April 2016   11:37 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: Facebook Bangso Batak"][/caption]Artikel ini sengaja akan saya tulis ringan, agar pembaca selain warga Batak mudah memahami. Dengan tujuan pesan penting artikel tercapai kepada khalayak banyak.

Semangat untuk memberikan informasi tentang Kawasan Wisata Danau Toba bertambah dalam diri ini, sejak Jokowi bersama Kabinet Kerja mencanangkan Kawasan Wisata Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Wisata Unggulan yang akan dijadikan Monaco of Asia (istilah Rizal Ramli si tukang kepret itu). Memang sejak Rizal Ramli mengkepret potensi Danau Toba ini, tiba-tiba semua pihak terbangun. Tetapi masih banyak yang tertidur... Hehe.

Tortor adalah tarian khas masyarakat Batak. Manortor adalah kegiatan melakukan tarian Tortor. Bagi masyarakat Batak, manortor adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dalam berbagai aktivitas pesta, baik saat orang bersuka cita hingga saat berduka, Tortor tetaplah menjadi bagian kegiatan tersebut.

[caption caption="Sumber: Facebook Bangso Batak"]

[/caption]Tarian khas ini semestinya jika dikemas dengan baik, boleh jadi menjadi daya tarik tersendiri saat para wisatawan datang berkunjung dan berlibur ke Kawasan Wisata Danau Toba. Tetapi yang saya perhatikan selama ini, belum memberikan sumbangsih yang berarti bagi kunjungan wisatawan di Kawasan Danau Toba. Mengapa? Branding dan promosi yang kurang kuat, sehingga wisatawan tidak mendapatkan informasi yang cukup yang membuat mereka tertarik untuk melihat tarian Tortor, bahkan jika diinformasikan dengan baik, manortor adalah juga salah satu yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Manortor (menari Tortor) bukanlah hal sulit seperti menari Saman yang harus rapi dan benar-benar kompak, pun seperti Tari Kecak dari Bali yang memang indah jika sudah dilakukan oleh penari yang sudah profesional.

Manortor tidaklah menuntut kualitas yang seperti itu. Manortor bisa dipelajari dengan mudah dan dalam waktu yang cepat, sebab Tortor sederhana saja, tetapi jika ingin dilombakan, memang harus detail dan membutuhkan pemahaman yang baik akan setiap tarian Tortor.

Karena manortor tidaklah sulit, saya membayangkan setiap wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wsiata Danau Toba dapat merasakan nikmatnya sensasi manortor. Dalam 5 tahun Presiden Jokowi memberikan target agar Kawasan Wisata Danau Toba dapat dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan per tahun. Dan saya berharap setiap wisatawan yang berkunjung mau mencoba tarian Tortor Batak yang terkenal itu. Tahun 2019 saya berharap Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam acara puncak pesta Danau Toba dapat manortor bersama wisatawan yang hadir dan masyarakat lokal untuk memestakan peningkatan kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Tetapi jika tidak tercapai saya yakin Presiden Jokowi tidak mau untuk hadir.

[caption caption="Sumber: Youtube.com"]

[/caption]Membayangkan Presiden Jokowi dan Ibu Iriana manortor bersama dengan sejuta wisatawan dalam setahun di Kawasan Wisata Danau Toba tentu akan menorehkan sejarah bagi kesejahteraan masyarakat utamanya warga lokal yang tinggal di sekitar kawasan Danau Toba.

Sembari membayangkan Presiden Jokowi dan ibu Iriana manortor bersama di masa yang akan datang, gambar-gambar berikut mungkin dapat membantu Anda, bagaimana indahnya dan tentu anda dapat merasakan sensasi manortor di Kawasan Danau Toba.

[caption caption="Gambar: Tribunnews.com"]

[/caption]Dalam artikel ini, saya tidak akan memberikan informasi yang lebih rumit tentang Tortor, sebab saya bukanlah ahlinya. Saya hanya ingin mengajak anda sepintas untuk mau sedikit saja mengetahui Tortor sehingga suatu saat, ketika anda berkunjung ke Kawasan Danau Toba, anda juga ikut manortor jika menemukan ada acara acara yang diselenggarakan.

Musik Gondang akan mengalirkan darah anda dan mengundang setiap motorik dalam tubuh anda untuk mengikuti setiap irama dan hentakannya. Meskipun anda bukan keturunan Batak, jika mendengarkan musik gondang lalu melihat orang sedang manortor, naluri Anda akan berjalan sendiri mengikuti iramanya, saya pastikan itu, hehe...

Itulah sebabnya perlu saya berikan beberapa informasi sederhana bagi anda agar tertarik manortor suatu saat.

Seperti saya sebutkan di atas, orang Batak ini agak unik. Saat bersukacita dan berdukacita, orang Batak selalu bernyanyi dan manortor, hanya memang ada lagu-lagu sukacita dan lagu-lagu dukacita. Demikian juga manortor, saat orang menikah manortor dilakukan, tetapi saat orang Batak meninggal pun, orang Batak tetap manortor.

Inilah beberapa kegiatan saat orang Batak Manortor, antara lain :

Pertama, Gondang Naposo (Gendang Pemuda/i)
Jaman dulu, Godang Naposo sering dilakukan, tetapi dewasa ini sudah jarang saya dengar kegiatan Gondang Naposo. Inilah yang tidak disadari orang Batak, lama kelamaan bisa punah. Gondang Naposo adalah acara yang diselenggarakan khusus bagi pemuda/i masyarakat Batak. Gondang Naposo selain untuk pesta muda/i, kegiatan ini seringkali digunakan sebagai ajang menemukan jodoh. Kegiatan ini perlu digalakkan lagi.

[caption caption="medanbisnisdaily.com"]

[/caption]Kedua, Acara Pernikahan
Hampir setiap pesta pernikahan orang Batak tarian Tortor adalah kewajiban. Di perkotaan, di gedung-gedung, tarian Tortor sudah dilakukan oleh penari profesional. Tetapi kalau di kampung, pengantin masih wajib manortor, lalu sanak famili manortor bersama sembari menyelipkan uang ke jemari pengantin.

[caption caption="sumber, olinpaulin.wordpress.com"]

[/caption]Ketiga, Acara Bona Taon/Pesta Panen
Acara ini lazim dilakukan masyarakat Batak untuk memulai kegiatannya setiap awal tahun atau setiap habis panen padi kalau di kampung. Semua warga yang hadir pasti manortor bersama merayakan hasil yang mereka capai di masa yang lalu, kemudian manortor untuk mengharapkan hasil yang baik di masa yang akan datang.

[caption caption="bataknews.com"]

[/caption]Keempat, Acara Pesta Simin/Mangokkal Holi
Dalam budaya orang Batak, makam leluhur harus disatukan dalam makam besar yang dibangun secara bersama-sama oleh keturunan dari nenek moyang yang sama (marga). Semua keturunan dalam satu nenek moyang hadir berpesta untuk memestakan monumen yang mereka bangun untuk nenek moyang mereka. Di sini semua manortor bersama semua keturunannya.

Kelima, Acara Pemakaman
Dalam budaya orang Batak, jika yang meninggal sudah tua maka biasanya dalam acara pemakamannya diadakan pesta. Mengapa disebut pesta padahal meninggal dunia? Sebab masyarakat Batak meyakini setiap orang yang meninggal yang usianya sudah tua dan memiliki keturunan layak dipestakan. Maka manortor adalah keharusan.

Keenam, Acara Pesta di Gereja dan Kegiatan Lainnya
Masih banyak kegiatan lainnya dalam budaya Batak, di mana warganya ikut manortor bersama. Tulisan ini tidak akan cukup menampung semua pembahasan tentang itu.

Itulah berapa momen saat orang Batak manortor. Kawasan wisata Danau Toba sedang dibenahi, mari berkunjung dan berlibur.

Salam Kompasiana. Salam jalan-jalan dan berwisata bersama orang terkasih dan keluarga.

Welcome to Lake Toba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun