[caption caption="Sumber: Facebook Bangso Batak"][/caption]Artikel ini sengaja akan saya tulis ringan, agar pembaca selain warga Batak mudah memahami. Dengan tujuan pesan penting artikel tercapai kepada khalayak banyak.
Semangat untuk memberikan informasi tentang Kawasan Wisata Danau Toba bertambah dalam diri ini, sejak Jokowi bersama Kabinet Kerja mencanangkan Kawasan Wisata Danau Toba menjadi salah satu Destinasi Wisata Unggulan yang akan dijadikan Monaco of Asia (istilah Rizal Ramli si tukang kepret itu). Memang sejak Rizal Ramli mengkepret potensi Danau Toba ini, tiba-tiba semua pihak terbangun. Tetapi masih banyak yang tertidur... Hehe.
Tortor adalah tarian khas masyarakat Batak. Manortor adalah kegiatan melakukan tarian Tortor. Bagi masyarakat Batak, manortor adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dalam berbagai aktivitas pesta, baik saat orang bersuka cita hingga saat berduka, Tortor tetaplah menjadi bagian kegiatan tersebut.
[caption caption="Sumber: Facebook Bangso Batak"]
Manortor (menari Tortor) bukanlah hal sulit seperti menari Saman yang harus rapi dan benar-benar kompak, pun seperti Tari Kecak dari Bali yang memang indah jika sudah dilakukan oleh penari yang sudah profesional.
Manortor tidaklah menuntut kualitas yang seperti itu. Manortor bisa dipelajari dengan mudah dan dalam waktu yang cepat, sebab Tortor sederhana saja, tetapi jika ingin dilombakan, memang harus detail dan membutuhkan pemahaman yang baik akan setiap tarian Tortor.
Karena manortor tidaklah sulit, saya membayangkan setiap wisatawan yang berkunjung ke Kawasan Wsiata Danau Toba dapat merasakan nikmatnya sensasi manortor. Dalam 5 tahun Presiden Jokowi memberikan target agar Kawasan Wisata Danau Toba dapat dikunjungi lebih dari satu juta wisatawan per tahun. Dan saya berharap setiap wisatawan yang berkunjung mau mencoba tarian Tortor Batak yang terkenal itu. Tahun 2019 saya berharap Presiden Jokowi dan Ibu Iriana dalam acara puncak pesta Danau Toba dapat manortor bersama wisatawan yang hadir dan masyarakat lokal untuk memestakan peningkatan kunjungan wisatawan ke Danau Toba. Tetapi jika tidak tercapai saya yakin Presiden Jokowi tidak mau untuk hadir.
[caption caption="Sumber: Youtube.com"]
Sembari membayangkan Presiden Jokowi dan ibu Iriana manortor bersama di masa yang akan datang, gambar-gambar berikut mungkin dapat membantu Anda, bagaimana indahnya dan tentu anda dapat merasakan sensasi manortor di Kawasan Danau Toba.
[caption caption="Gambar: Tribunnews.com"]
Musik Gondang akan mengalirkan darah anda dan mengundang setiap motorik dalam tubuh anda untuk mengikuti setiap irama dan hentakannya. Meskipun anda bukan keturunan Batak, jika mendengarkan musik gondang lalu melihat orang sedang manortor, naluri Anda akan berjalan sendiri mengikuti iramanya, saya pastikan itu, hehe...
Itulah sebabnya perlu saya berikan beberapa informasi sederhana bagi anda agar tertarik manortor suatu saat.
Seperti saya sebutkan di atas, orang Batak ini agak unik. Saat bersukacita dan berdukacita, orang Batak selalu bernyanyi dan manortor, hanya memang ada lagu-lagu sukacita dan lagu-lagu dukacita. Demikian juga manortor, saat orang menikah manortor dilakukan, tetapi saat orang Batak meninggal pun, orang Batak tetap manortor.
Inilah beberapa kegiatan saat orang Batak Manortor, antara lain :
Pertama, Gondang Naposo (Gendang Pemuda/i)
Jaman dulu, Godang Naposo sering dilakukan, tetapi dewasa ini sudah jarang saya dengar kegiatan Gondang Naposo. Inilah yang tidak disadari orang Batak, lama kelamaan bisa punah. Gondang Naposo adalah acara yang diselenggarakan khusus bagi pemuda/i masyarakat Batak. Gondang Naposo selain untuk pesta muda/i, kegiatan ini seringkali digunakan sebagai ajang menemukan jodoh. Kegiatan ini perlu digalakkan lagi.
[caption caption="medanbisnisdaily.com"]
Hampir setiap pesta pernikahan orang Batak tarian Tortor adalah kewajiban. Di perkotaan, di gedung-gedung, tarian Tortor sudah dilakukan oleh penari profesional. Tetapi kalau di kampung, pengantin masih wajib manortor, lalu sanak famili manortor bersama sembari menyelipkan uang ke jemari pengantin.
[caption caption="sumber, olinpaulin.wordpress.com"]
Acara ini lazim dilakukan masyarakat Batak untuk memulai kegiatannya setiap awal tahun atau setiap habis panen padi kalau di kampung. Semua warga yang hadir pasti manortor bersama merayakan hasil yang mereka capai di masa yang lalu, kemudian manortor untuk mengharapkan hasil yang baik di masa yang akan datang.
[caption caption="bataknews.com"]
Dalam budaya orang Batak, makam leluhur harus disatukan dalam makam besar yang dibangun secara bersama-sama oleh keturunan dari nenek moyang yang sama (marga). Semua keturunan dalam satu nenek moyang hadir berpesta untuk memestakan monumen yang mereka bangun untuk nenek moyang mereka. Di sini semua manortor bersama semua keturunannya.
Kelima, Acara Pemakaman
Dalam budaya orang Batak, jika yang meninggal sudah tua maka biasanya dalam acara pemakamannya diadakan pesta. Mengapa disebut pesta padahal meninggal dunia? Sebab masyarakat Batak meyakini setiap orang yang meninggal yang usianya sudah tua dan memiliki keturunan layak dipestakan. Maka manortor adalah keharusan.
Keenam, Acara Pesta di Gereja dan Kegiatan Lainnya
Masih banyak kegiatan lainnya dalam budaya Batak, di mana warganya ikut manortor bersama. Tulisan ini tidak akan cukup menampung semua pembahasan tentang itu.
Itulah berapa momen saat orang Batak manortor. Kawasan wisata Danau Toba sedang dibenahi, mari berkunjung dan berlibur.
Salam Kompasiana. Salam jalan-jalan dan berwisata bersama orang terkasih dan keluarga.
Welcome to Lake Toba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H