Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berbisnis ke Pabrik dan Cara Memulainya!

14 Maret 2016   14:49 Diperbarui: 24 Agustus 2017   19:25 13902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Dok.Pribadi"][/caption]Artikel ini saya tuliskan, sesudah saya mendapatkan banyak sekali email yang masuk, ketika mereka membaca beberapa artikel saya, yang mengetahui kegiatan dan bisnis saya banyak berhubungan dengan pabrik (manufakturing). Dari begitu banyak email yang masuk, di antaranya banyak yang menanyakan bagaimana caranya berbisnis dengan pabrik? Apa saja yang diperlukan untuk berbisnis dengan pabrik? Bagaimana biar sukses menjual produk ke pabrik? Dan Lain sebagainya.

Lama saya renungkan dan pertanyaan besar dalam diri saya adalah apakah saya sudah pantas memberikan tips sukses berbisnis dengan pabrik? Tentunya perenungan semacam ini adalah hal yang wajar mengingat saya adalah pebisnis pemula dan baru mulai merintis. Sebelumnya saya lebih lama bergelut dalam dunia sales and marketing.

Jika ada keraguan dalam diri saya untuk menuliskannya, maka itu adalah hal yang wajar saja dan manusiawi, sebab saya tidak ingin menggurui seseorang. Email masuk yang mempertanyakan berbagai hal, sudah saya jawab semampu yang saya bisa, tentunya dengan pengalaman dan kejujuran yang dari dalam hati. Meskipun saya yakin, jawaban saya itu belum tentu memuaskan mereka yang bertanya atau juga belum tentu langsung memberikan solusi bagi permasalahan yang mereka hadapi.

Berangkat dari berbagai komunikasi via email itu, dalam perenungan saya, ternyata banyak saudara kita di seantaro Indonesia ini yang butuh semacam guidence (panduan) berbisnis. Mungkin telah banyak buku yang mereka baca. Tetapi tidak banyak penulis buku yang menulis buku berdasarkan pengalaman nyata mereka di lapangan sehingga susah diterapkan di kehidupan sehari-hari. Istilah sederhananya, banyak buku panduan itu lebih ke teori dan hasil penelitian, bukan dari pengalaman aktual sehari-hari.

Dalam perenungan saya selanjutnya, membawa saya kepada tekad untuk berbagi pengalaman. Mungkin pengalaman yang saya dapatkan belum sebanding dengan pengalaman yang didapatkan orang lain. Tetapi mereka yang memiliki pengalaman bisnis yang hebat, belum tentu dapat menuliskannya dengan baik, jika mereka tidak terbiasa menulis.

Saya mungkin bukanlah salesman hebat, bukan juga salesman dengan penjualan terbaik yang telah memiliki berbagai penghargaan baik dari perusahaan maupun  di tingkat nasional. Saya hanyalah seorang petualang biasa, yang memiliki pengalaman di sales and marketing khusus ke pabrik-pabrik. Saya juga baru memulai usaha, di mana saya memberanikan diri memulai dari nol bahkan minus, karena harus berhutang terlebih dahulu. Oleh sebab itu, dalam perenungan saya, sudah pantaskah saya berbagi tips berbisnis kepada orang lain, di saat saya masih memulai dan belum sukses?

Akhirnya, saya berkesimpulan bahwa kepantasan itu adalah relatif. Tujuan dari tulisan saya adalah membantu mereka yang membutuhkan pengalaman-pengalaman bagaimana memulai bisnis ke pabrik-pabrik yang ada di Indonesia ini. Jika saya memulai menuliskan pengalaman saya ketika sudah berhasil sebagai pebisnis ulung atau konglomerat, saya takutkan momentumnya hilang dan bisa saja saya tidak berumur panjang. Saya tidak ingin pengalaman saya itu saya bawa ke kuburan tanpa seorang pun yang dapat mengambil manfaatnya. Sebab saya yakin, sekecil apa pun pengalaman yang kita miliki pasti berguna bagi orang lain, jika orang lain itu mengambil sisi poisitifnya. Itulah sebabnya saya beranikan diri, mulai saat ini menulis artikel, yang saya khususkan untuk berbicara tentang bisnis di pabrik. Semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman.

Gambaran Umum Sebuah Pabrik

Saat pertama kali saya bekerja sebagai sales engineer sekitar tahun 2002-an, di otak saya blank sama sekali gambaran tentang pabrik, bahkan saat itu bagi saya yang datang dari kampung, pabrik itu sangat mewah dan “menakutkan” bagi saya. Pekerjaan sebagai sales engineer saya terima ketika itu adalah dengan dasar, yang penting bekerja dululah, saya tidak terbayang mau jual apa dan jualnya ke mana? Saat itu, sebagai anak rantau, saya terdesak oleh kebutuhan hidup dan harus bekerja agar bisa menghidupi diri sendiri.

Pengalaman ini pula, salah satu yang memberanikan diri saya untuk berani menuliskan segala pengalaman yang saya miliki, karena saya yakin, banyak pekerja pemula (fresh graduate) yang mengalami seperti yang pernah saya alami. Dulu, saban hari saya datangi toko-toko buku untuk mencari buku tentang sales yang berhubungan dengan pabrik. Tetapi sejauh usaha saya mencari, selama beberapa tahun saya bergelut dalam dunia sales yang berhubungan dengan pabrik, belum saya temukan satu pun buku yang mengulas bagaimana menjual yang sukses ke pabrik.

Semuanya berbicara tentang sales di perbankan, otomotif, properti, food n beverage, asuransi, dan berbagai buku sales yang sifatnya umum. Di samping itu, buku-buku sales yang ada pun lebih banyak buku terjemahan dari dunia Barat dan Amerika, yang jika diterapkan di Indonesia belum tentu bisa.

Itu pula salah satu sebabnya, tulisan-tulisan yang akan saya hasilkan ini, saya yakini cukup membantu bagi seseorang yang memulai pekerjaan sebagai sales and marketing ke pabrik, juga bagi mereka yang berencana berbisnis ke pabrik. Sebab berbisnis ke pabrik, ujung-ujungnya yang maju di garda terdepan adalah tim sales. Jika akhirnya tulisan ini nanti seperti akhirnya tips sales sukses ke pabrik, tidaklah menjadi soal, sebab menjual ke pabrik juga adalah salah alat yang dipakai untuk berbisnis ke pabrik. Jadi tidak perlu dipermasalahkan.

Jika kita berbicara tentang pabrik, kita berbicara tentang sebuah perusahaan besar yang menitikberatkan aktivitasnya kepada produksi barang. Karena pabrik adalah produksi, komponen yang ada di dalamnya tentunya adalah mesin-mesin pabrik yang dioperasikan oleh manusia, hasilnya adalah produk.

Maka jika seseorang berbisnis ke pabrik, sebelum memulai bisnis apa yang laris dan sukses dilakukan, perlu kita mengetahui ketiga komponen itu. Pertama, Manusia (karyawan), kedua, mesin, ketiga produk hasil dari produksi pabrik tersebut.

Jika anda jeli dan memiliki naluri bisnis, maka pabrik adalah pasar yang sangat bagus. Kemampuan daya beli mereka tinggi, kemampuan pembayaran mereka juga bagus. Lalu bisnis apa yang dapat dilakukan ke pabrik? Mari kita simak pelan-pelan, mungkin saja banyak yang terlupa, tetapi beberapa yang saya sebutkan ini sangat bagus antara lain:

Pertama, Manusia (karyawan)

Mari kita mulai dari yang sederhana saja. Pabrik itu, adalah perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan  ribuan hingga puluhan ribu karyawan. Karena karyawan itu adalah adalah manusia, kita berangkat saja dari kebutuhan dasar saja terlebih dahulu. Di pabrik, karyawan butuh makan dan butuh minum. Anda tahu, bisnis katering adalah bisnis yang sangat menjanjikan ke pabrik. Di Bekasi, Cikarang, Karawang hingga Purwakarta, saya mengenal beberapa perusahaan katering yang melayani berbagai pabrik di daerah mereka. Coba anda bayangkan satu katering aja menangani 10 pabrik dengan rata-rata karyawan 500 orang saja, berarti setiap hari dia harus menyediakan katering untuk 5000 porsi. Bisnis bagus bukan? Bagaimana mendapatkan proyek itu? Ada lewat penawaran harga yang anda berikan sesuai dengan menu yang anda tawarkan, atau ada juga yang di lelang. Jika anda hobby memasak dan suami anda bilang masakan anda bagus, tidak salah anda mencoba, mulai terlebih dahulu dari pabrik yang agak kecil.

Karyawan office dan operator juga butuh minum. Anda bisa mensupply air mineral ke pabrik. Berapa galon satu bulan per pabrik? Pasti banyak. Kami di rumah saja dengan 4 anggota keluarga bisa puluhan galon per bulan. Bisnis bagus bukan? Anda hanya menawarkan harga yang lebih baik dan pelayanan yang lebih baik dibanding pesaing, dijamin anda dipakai. Pabrik profesional, jika pun ada permainan kecil-kecil, itu tidak separah kalau anda mengerjakan project project pemerintah.

Karyawan pabrik baik level manajemen maupun buruh butuh pakaian, sepatu, tas dan kebutuhan yang lain. Tidak ada salahnya anda menawarkan barang-barang itu saat istirahat makan siang atau jika memungkin anda tawarkan lewat brosur dan pembagian brosur. Orang pabrik sangat ketat jam kerjanya, terkadang mereka tidak sempat ke mall atau ke pusat perbelanjaan hanya untuk mencari kebutuhan sandang mereka.

Karyawan pabrik juga butuh rumah, mobil, motor dan juga berbagai fasilitas kredit. Jika anda bekerja di leasing, sales property, sales mobil, sales motor, sales produk-produk perbankan, karyawan pabrik adalah pasar yang sangat baik, apalagi level manajemen dan mereka sudah karyawan tetap, dipastikan segala jenis kredit akan di ACC kecuali dia tidak lolos BI checking alias black list perbankan. Mengapa anda harus datang menawarkan ke pabrik? Lagi-lagi anda perlu menjemput bola, waktu mereka sangat terbatas dan ketat. Jika anda mendatangi mereka, dipastikan sales anda akan lebih baik, dibanding anda harus menunggu di pameran atau di kantor pemasaran anda.

Jadi tidak ada alasan bagi seorang sales, tidak dapat bertransaksi kepada karyawan pabrik, jika dia paham tentang gambaran umum sebuah pabrik.

Di lain kesempatan nanti saya akan lebih spesifik ke tema-tema tertentu, semisal level-level manajemen apa saja yang ada dipabrik, sehingga anda tahu, menawarkan barang dan jasa anda ke siapa?

Sebab menjual sukses adalah menjual kepada orang yang tepat, pengambil keputusan, user, yang menggunakan barang/jasa kita langsung.

Jangan anda menawarkan kerjasama katering ke bagian produksi, itu gak akan closing penjualan...haha

Jadi kepada bagian apa anda menawarkan katering? Ditunggu artikel selanjutnya...kalau terlalu panjang, para pemirsa dan pembaca yang budiman menjadi bosan....dan tidak penasaran lagi...

(BERSAMBUNG)

 

Selasa, 14 Maret 2016, By Thomson Cyrus.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun