Â
 Â
Tiada kata setara emas, tuk gambarkan kasihmu wahai perempuan-perempuan hebat
Tuluslah nian cintamu, pada anakmu, sejak ia dikandung hingga ia dewasa kelak
Lelahmu terkadang terbayar senyum kami, meski seringkali engkau alami siksa tersebab perilaku kami
Benarlah, hakekat cinta, yang engkau berikan, tak berbatas ruang dan waktu
Â
Kami bukanlah sesiapa, jika bukan karena tuntunanmu
Kami tiadalah berguna, jika bukan karena doa-doamu di sepanjang waktu
Â
Tiada padanan yang pantas, tuk lukiskan cintamu wahai perempuan-perempuan hebat
Tiada kau ingat dirimu, hanya tuk menumpahkan segala daya tuk besarkan kami setiap waktu
Tulang-tulangmu mengeropos, demi ASI yang kami asup, tiadalah bandingnya itu jika harus diperbandingkan
Benarlah, hakekat cinta, yang engkau berikan, tak berhitung untung dan rugi
Â
Kami tak menjadi sesiapa, jika bukan karena kasihmu
Kami tiada sanggup menularkan cinta, jika bukan karena teladan dan ajaranmu
Â
Jika kini, tubuhmu mulai menua, kulitmu dijejali kerutan-kerutan, yakinlah
Tak kurang kecantikanmu, sedikitpun, tersebab hatimu mulia
Jika kini, tubuhmu mulai melambat, bicaramu tidak lagi lantang, yakinlah
Tak kurang karismamu, sedikitpun, tersebab hidupmu panutan kami
Â
Dan bila kini, ku diberikan perempuan hebat, Dia bukanlah penggantimu
Dia adalah perempuan yang sempurnakan cinta kasih seorang perempuan dalam hidupku
Terkutuklah kaum lelaki yang menyakiti seorang perempuan, baik itu ibunya, istrinya, anaknya
Atau bahkan itu bukan siapa-siapa di dalam hidupnya.
Â
Tersebab, kehadiran seorang perempuan dalam hidup lelakilah, teruji kelelakiannya
Apakah dia, lelaki pencinta atau lelaki penyiksa?
Â
Jika kuharus diminta tuk menuliskan tentang cinta kasih kalian wahai para perempuan hebat
Tiadalah cukup waktu sehari tuk menuliskannya
Jika kuharus diminta tuk melukiskan tentang keindahan kalian wahai para perempuan hebat
Tiadalah cukup satu kanvas tuk melukiskannya
Â
Hanya ucapan yang tuluslah, yang mampu dihanturkan lewat tulisan ini
Doa kami untuk para perempuan hebat, ibu-ibu terhebat di dunia, khususnya di Indonesia, sehat selalu dan penuh bahagia.
Tetaplah melakukan yang terbaik untuk setiap anak, untuk setiap suami, untuk keluarga Indonesia
Selamat Hari Ibu.
Tuhan memberkati Indonesia.
Â
22122015, Thomson Cyrus
Â
Sumber gambar : radarindo.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H