Mohon tunggu...
Thomson Cyrus
Thomson Cyrus Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, blogger, vlogger

Untuk Kerjasama, Bisa hub Kontak Email : thomsoncyrus74@gmail.com DM IG : @thomsoncyrus74

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Natal Bukan Hanya Milik Umat Kristen!

24 Desember 2014   12:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14193436891292891590

Bagi saya sesuai dengan pemahaman saya tentang Alkitab, adalah setiap orang yang percaya kepada Tuhan. Jika kita jeli melihat bahasa yang terkandung dalam Yohannes 3 : 16, disitu disebut, setiap, itu artinya personal, pribadi lepas pribadi yang mengaku percaya kepada Tuhan, di dalam nats itu tidak dikatakan semua orang percaya. Itu artinya bahwa kepercayaan itu bersifat personal, kita tidak berhak memperdebatkan bahwa seseorang pantas merayakan atau tidak pantas.

Setiap orang percaya kepada Tuhan itu juga mengandung makna sesuai dengan aturan yang Tuhan buat sesuai dengan ajaran dan kehendaknya. Kita boleh saja mengaku sudah termasuk "setiap orang percaya", tetapi bisa saja Tuhan berkata lain, sebab dialah yang punya otonomi khusus menentukan siapakah orang percaya itu.

Mahatma Gandhi adalah orang yang percaya kepada ajaran Yesus, tetapi dia tidak menjadi seorang Kristen karena melihat perilaku orang-orang Kristen jauh dari apa yang diajarkan oleh Yesus.

Itulah sebabnya judul tulisan saya diatas berkata "Hari Raya Natal Bukan Hanya Milik Umat Kristen" Sebab ada begitu banyak pemahaman yang sempit tentang Natal itu sendiri.

Umat Kristiani tidak boleh mengklaim Natal hanya milik mereka. Tujuan kelahiran Yesus adalah untuk Keselamatan seluruh bangsa, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. (Lukas 2 :10), Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.{Ayat 11}.

Kelahiran Yesus juga bertujuan untuk pertobatan setiap anak manusia yang jatuh ke dalam dosa.Yesus datang ke dunia (lahir) Bukan menghakimi, tetapi menyelamatkan.

Tulisan ini, sekaligus juga meluruskan berbagai kontroversi tulisan di kompasiana ini yang memperdebatkan pantas atau tidak pantas anda mengucapkan selamat hari Natal.

Saya berkata, bagi siapapun yang membaca ini, Natal bukan hanya milik orang-orang Kristen, tetapi milik semua bangsa, Kristen dan non Kristen. Yang membedakan siapa Kristen dan siapa yang non Kristen hanyalah manusia. Tetapi Yesus selalu berkata hai orang yang tidak percaya, hai orang percaya. Jadi Yesus membedakan manusia itu berdasarkan apakah dia orang percaya atau bukan. Sebab apa?

Orang yang beragama Kristen belum tentu dia percaya Yesus, banyak buktinya, semisal dia pergi ke dukun, ajaran Yesus melarang setiap orang yang percaya pergi ke dukun untuk meminta sesuatu, tetapi ajaran Yesus berkata, "Mintalah apa saja di dalam iman dalam nama Yesus. memuja nenek moyang (Ajaran Yesus hanya mengajarkan hanya Tuhan yang patut dipuji dan disembah), dan lain sebagainya. Tetapi ada juga orang yang tidak Kristen percaya ajaran Yesus, dia juga patut merayakan Natal. Sebab Natal adalah kesukaan bagi seluruh umat manusia.

Tujuan perayaan Natal adalah untuk merayakan seorang Juruselamat, yang membawa seorang yang tidak percaya menjadi setiap orang percaya kepada Dia.

Jadi jika ada yang merasa terganggu akibat kontroversi masalah ucapan Natal, anda sebaiknya introfeksi diri, jangan-jangan anda bukan bagian "setiap orang percaya" yang dikatakan Tuhan, sebab anda terganggu ada orang lain ikut memperbincangkan tentang sukacita Natal. Sebab apa? Bagaimana orang percaya jika tidak pernah memperbincangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun