Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

InaRI Expo 2022, Tempatnya Para Talenta Kreatif dan Inovatif

9 November 2022   14:39 Diperbarui: 9 November 2022   14:46 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batu bata jenis C20 sendiri memiliki komponen penyusun yang sangat rapat yang memungkinkannya dapat jauh lebih tahan lama dan tahan di dalam beberapa kondisi.

Sajid dan Puspita bercerita jika ada serangkaian tes yang mereka lakukan untuk menguji ketahanan dan kualitas dari batu bata mereka. Pertama, mereka melakukan uji daya serap air. Hasilnya, batu bata mereka memiliki daya serap air yang sangat kecil dan bisa dikatakan anti air!

Batu bata mereka juga tergolong kuat, sebab mampu menahan beban hingga 160 kj/m2 dan memiliki tingkat kerapatan yang cukup besar, yakni sekitar 3,45 gr/cm3. Karena memiliki tingkat kerapatan yang cukup besar itu, batu bata mereka faktanya dapat mereduksi suara hingga 10 db (desibel), yang berarti batu bata mereka cukup efektif untuk mengurangi tingkat kebisingan suara yang ditimbulkan dari aktivitas luar ruang.

Selain Sajid dan Puspita, penulis juga bertemu dengan Izza Aulia dan Najida Fitriyana, dua pelajar berprestasi asal MAN 1 Kudus, Jawa Tengah yang melakukan riset serta inovasi di bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), utamanya yang menyinggung isu air dan sanitasi. Riset dan inovasi mereka adalah membuat deterjen ramah lingkungan yang terbuat dari ekstrak daun bougenville dan minyak dari akar wangi.

Latar belakang masalah mereka bersumber dari meningkatnya kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap deterjen untuk mencuci selama masa awal maupun saat pandemi COVID-19. Tingginya permintaan deterjen membuat makin tercemarnya sumber daya air. Hal ini kemudian memotivasi mereka untuk membuat deterjen yang ramah lingkungan, yakni dari ekstrak daun bougenville dan minyak dari akar wangi.

Ekstrak daun bougenville menurut keterangan mereka memiliki unsur kimia yang dapat mematikan bakteri dan kuman serta mengandung senyawa tertentu yang dapat menghasilkan busa, mirip seperti deterjen cuci baju pada umumnya.

Sedangkan, minyak akar wangi berfungsi sebagai penguat aroma deterjen dan juga berfungsi untuk melembutkan pakaian serta mematikan bakteri dan patogen, mirip seperti ekstrak daun bougenville.

Hasil uji coba mereka menunjukkan bahwa deterjen inovasi mereka, yakni biodeterjen mampu menghasilkan tingkat kebasaan (pH) yang jauh lebih tinggi, yakni sebesar 8,08 (pH). Meski tinggi busa yang dihasilkan tidaklah setinggi deterjen biasa, namun tinggi busa dari biodeterjen berada di angka yang konsisten, yakni sekitar 7 cm hingga 8 cm. Selain itu, busa yang dihasilkan juga lebih stabil dari pada deterjen biasa, yakni sekitar 86% -- 94%.

Hasil penelitian mereka menyimpulkan jika biodeterjen mereka dapat menjadi deterjen yang ramah lingkungan, utamanya terhadap air. Selain itu, biodeterjen sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan campuran yang dapat mencemari air, namun murni menggunakan bahan-bahan alami, yakni hanya dari ekstrak daun bougenville dan ekstrak akar wangi (atsiri). Selain itu, biodeterjen memiliki fitur 3 in 1, yakni pembersih, pelembut, dan pewangi.

Di ujung acara, penulis menilai bahwa apa yang dilakukan oleh BRIN melalui InaRI Expo 2022 adalah suatu itikad, karena InaRI Expo 2022 adalah komitmen nyata dari BRIN untuk semakin merangkul serta membina para peneliti dan inovator muda bahkan dari tingkat yang belia, yakni dari tingkat SMP serta SMA. BRIN berharap di masa depan mereka dapat memberikan kontribusi bagi perjalanan bangsa Indonesia di kancah global.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun