Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

InaRI Expo 2022, Tempatnya Para Talenta Kreatif dan Inovatif

9 November 2022   14:39 Diperbarui: 9 November 2022   14:46 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis juga bertemu dan berinteraksi dengan beberapa peserta eksibisi dari negara lain, seperti peserta dari Jepang yang membuat penelitian dan penemuan tentang tabung gas murah meriah dari bahan daur ulang plastik; ada juga peserta dari Filipina yang membuat karya riset tentang es krim yang bahan bakunya terbuat dari ikan sungai; adapun juga peserta dari India yang memamerkan hasil risetnya berupa pembalut ramah lingkungan; dan lain-lainnya.

Selama di acara eksibisi itu, penulis mengaku senang karena dapat berinteraksi dengan para peserta sekaligus menemukan makna baru soal dunia riset, teknologi, dan penemuan.

Adapun penulis juga mendapatkan pengalaman paling menarik dari acara tersebut, yakni adanya pameran yang di khususkan untuk peserta tingkat sekolah SMP dan SMA. Penulis menilai unik, karena InaRI Expo 2022 juga menggandeng para talenta riset yang masih belia.

Penulis menilai jika kehadiran para peserta dari tingkat SMP dan SMA di InaRI Expo 2022 adalah suatu berkah dan pertanda baik, bahwa faktanya Indonesia memiliki banyak talenta muda yang cerdas dan inovatif. Hal ini juga lah yang penulis lihat sebagai komitmen dari BRIN untuk membentuk ekosistem riset yang semakin bersahabat, utamanya bagi peneliti muda agar mereka bisa kontribusi pada masyarakat dan bangsa.

Ada beberapa peserta tingkat SMP dan SMA yang menarik perhatian penulis, salah satunya adalah peserta Sajid Suhla dan Puspita. Kedua pelajar berprestasi asal MAN 2 Kudus, Jawa Tengah itu melakukan riset dan inovasi di bidang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menyinggung isu pengurangan risiko bencana serta kota berkelanjutan dan permukiman manusia. 

Riset dan inovasi yang mereka lakukan adalah membuat batu bata dari berbagai limbah daur ulang yang dapat meredam tingkat kebisingan suara. Mereka membuat riset tersebut karena memiliki masalah mengenai kebisingan suara di asrama mereka. Selain karena kebisingan, mereka juga khawatir dengan kualitas batu bata yang kurang mengedepankan aspek keamanan. Dari situ, mereka terinspirasi untuk membuat batu bata interlock brick.

Dengan pendekatan teknologi interlock brick, batu bata yang mereka buat memiliki dua lubang yang dapat saling mengunci pada pancang besi, sehingga mengurangi risiko terjadinya keruntuhan bangunan akibat bencana alam seperti gempa bumi.

Selain itu, mereka juga khawatir dengan limbah-limbah disekitar mereka yang kurang dimanfaatkan, khususnya karet ban truk yang banyak berserakan di sekitar jalur Pantai Utara (Pantura) Kudus. 

Dari situ, Sajid dan Puspita berinovasi untuk membuat batu bata berbasis interlock yang mampu mereduksi kebisingan. Bahan baku yang mereka gunakan pun cukup unik, yakni terbuat dari campuran limbah karet truk, limbah bubuk cangkang kerang, limbah terak tembaga, dan limbah serat fiber. Limbah truk karet mereka dapatkan dari tempat pengolahan limbah karet ban di sekitaran Kota Kudus, begitu pun juga dengan cangkang kerang.

Sedangkan, limbah terak tembaga mereka peroleh secara khusus dari pabrik pengolahan tembaga yang ada di wilayah Jawa Timur. Campuran bahan yang mereka gunakan untuk membuat batu bata kedap suara memiliki komposisi yang saling berbeda. Perbedaan komposisi ini memampukan mereka untuk menghasilkan sampai sembilan jenis batu bata kedap suara, dan batu bata yang berkualitas baik adalah jenis C20.

Sajid Suhla, salah satu inventor batu bata interlock ramah lingkungan | Dok.Pribadi/Thomas Panji
Sajid Suhla, salah satu inventor batu bata interlock ramah lingkungan | Dok.Pribadi/Thomas Panji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun