Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kisah Mitologi Padi dalam Sepiring Nasi Goreng

28 Oktober 2022   09:00 Diperbarui: 28 Oktober 2022   19:05 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekelompok petani sedang bercocok tanam padi | kibrispdr.org
Sekelompok petani sedang bercocok tanam padi | kibrispdr.org

Di Indonesia, sejarah awal nasi goreng selaras dengan berkembangnya budidaya cocok tanam padi serta bergesernya asupan karbohidrat masyarakat Indonesia secara utuh ke konsumsi beras. Menurut Maryoto dalam Ambarwati (2021), sistem cocok tanam padi berbasis sawah mulai diterapkan sejak era Kerajaan Majapahit, yakni mulai dari abad 8-14 masehi, yang saat itu kisah mengenai sawah dan lumbung padi banyak dijelaskan dalam berbagai kakawin.

Saat bangsa Tionghoa masuk ke Kerajaan Majapahit untuk berdagang di sekitar abad ke-10 M, nasi goreng pun akhirnya diperkenalkan sebagai suatu hidangan baru atas populernya budaya cocok tanam padi di lingkungan Keraton Majapahit, serta bergesernya konsumsi karbohidrat masyarakat Majapahit dari sagu ke beras. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia pertama yang memasak nasi goreng adalah masyarakat Majapahit.

Pendapat mengenai hal ini didukung oleh Fadly Rahman sebagai sejarawan kuliner. Menurut Rahman dalam Leba dan Ibrahim (2022), bangsa Tiongkok dari wilayah Selatan adalah bangsa yang membawa dan memperkenalkan kebudayaan mengolah nasi goreng ini kepada masyarakat Jawa di sekitaran abad ke-10 hingga abad ke-15, yang mana menurut Ardan (2021) merupakan masyarakat Jawa yang berada di bawah kuasa Kerajaan Majapahit.

Antara Padi, Nasi Goreng, dan Mitosnya 

Menurut Rahman dalam Leba dan Ibrahim (2022), nasi goreng yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dapat sangat diterima dengan baik oleh masyarakat Jawa kala itu karena memiliki nilai penghormatan, utamanya untuk mencegah agar nasi sisa yang kiranya masih bisa dimakan dapat diolah kembali untuk menghasilkan suatu makanan baru. Sehingga, hal ini mencegah munculnya sampah dapur.

Namun uniknya, penerimaan masyarakat Jawa terhadap nasi goreng ternyata tidak hanya berhenti diurusan teknis untuk mengubah makanan sisa menjadi makanan baru yang kembali layak untuk disantap. Akan tetapi, penerimaan yang kuat ini nyatanya juga dipengaruhi oleh kuatnya kepercayaan dan mitos dari masyarakat Jawa (Nusantara) saat itu yang amat sangat menghormati tanaman padi sebagai sumber makanan pokok mereka.

Menurut Gardjito dkk (2019), bentuk-bentuk penghormatan ini muncul dari kuatnya pengaruh kepercayaan Hindu, utamanya dari masyarakat India Selatan di bumi Nusantara, yang kemudian banyak melahirkan karya sastra yang sering mentautkan tanaman padi dengan kisah-kisah Dewa dan Dewi. Sebagai informasi, masyarakat India Selatan juga lah yang memperkenalkan sistem menanam padi dengan menggunakan sawah dan irigasi.

Sehingga, bisa dipahami jika ada pengaruh yang begitu kuat dalam internalisasi berbagai nilai-nilai spiritualitas ajaran Hindu dari India Selatan dalam memahami padi sebagai makanan yang menjadi berkat bagi manusia. Di Indonesia, berbagai mitos mengenai padi mungkin sering kita dengar waktu kita masih kecil, utamanya mitos mengenai Dewi Sri, yang dikenal luas sebagai Dewi pelindung tanaman padi dan berkat bagi petani.

Namun, berbagai mitos yang mentautkan tanaman padi di Indonesia nyatanya tidak hanya berhenti di Dewi Sri saja. Sebagai contoh, di Jawa Tengah terdapat mitos mengenai Tisnawati (putri Dewa Batara Guru) dan Jakasudana (petani) yang saling jatuh cinta dan kemudian keduanya dikutuk menjadi tanaman padi karena telah melakukan hubungan terlarang antara alam manusia dengan alam Dewa.

Mitos Dewi Sri dalam kisah mitologi padi | goodnewsfromindonesia.com
Mitos Dewi Sri dalam kisah mitologi padi | goodnewsfromindonesia.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun