Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Filosofi Teras di Balik Belajar Main Saham

29 September 2021   08:00 Diperbarui: 6 Oktober 2021   18:52 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari pelaku keuangan yang sedang mempelajari saham | folderbisnis.com

"Jika PER negatif, maka bisa dipastikan sedang mengalami kerugian  dan menjadi sinyal bagi para investor untuk lepas saham. Kalau PER perusahaan tetap minus, bisa dipastikan keuntungan atau laba yang diperoleh menjadi semakin sedikit, dan yang lebih buruknya lagi adanya kemungkinan pailit (bangkrut)", tutur Eko.

Kelima, selalu lihat bagian DER (Debt to Equity Ratio). Menurut Ramadhani (2020), DER (Debt to Equity Ratio) adalah rasio hutang terhadap ekuitas atau rasio keuangan yang berusaha membandingkan jumlah hutang dengan ekuitas, atau mudahnya gambaran mengenai hutang perusahaan yang dimiliki. Menurut Eko, jika angka DER lebih kecil dari tiga atau sama dengan tiga, maka artinya utang perusahaan masih dapat ditoleransi.

Mendekati akhir acara, Eko juga berpesan kepada kami semua untuk kembali mempertimbangkan maksud dan tujuan dalam bermain saham serta menyarankan untuk mengetahui terlebih dahulu profil risiko masing-masing. Maksud dan tujuan berguna dalam menetapkan target ketika berinvestasi, akan digunakan apa nantinya uang hasil investasi tersebut. Sedangkan profil risiko membantu kita untuk menentukan apakah suka mengambil resiko yang tinggi atau tidak.

Setelah acara selesai, penulis kemudian berusaha menyimpulkan inti dari acara tersebut, yang berkaitan dengan filosofi stoa (berdasarkan penjelasan di muka), terkhususnya pada bagian trikotomi kendali. Kesimpulan yang penulis dapat adalah di semua hal yang penuh dengan ketidakmungkinan dan ketidakpastian seperti sekarang, pilihan untuk belajar berinvestasi saham adalah salah satu cara terbaik untuk bertahan di tengah situasi sulit.

Namun, yang harus diingat adalah saham tidak menjadi jalan keluar satu-satunya untuk mengubah nasib, sebab saham adalah semua hal yang juga tidak mungkin dan tidak pasti. Ironisnya, Eko juga menyimpulkan bahwa kepastian dalam saham adalah ketidakpastian itu sendiri. Maka dari itu, menurut penulis fungsi trikotomi kendali dalam konteks ini adalah meski saham tidak bisa dikendalikan seutuhnya, namun setidaknya kita masih bisa mengendalikan diri kita.

Kita bisa mempertanyakan ulang apa tujuan kita bermain saham dan bagaimana profil resiko dari kita masing-masing. Selain itu, trikotomi kendali juga berfungsi untuk mencoba mematahkan ketidakmungkinan dan ketidakpastian tersebut dengan mempersiapkan rencana, psikis, atau bahkan semakin memperjelas peta tindakan yang akan dieksekusi. Dengan trikotomi kendali, kita juga dapat terus belajar dan mempersiapkan hal-hal buruk yang bisa terjadi.

Ingat, saham juga adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan, namun kita masih bisa mengendalikan diri kita dengan mempersiapkan banyak hal yang dapat membangun kesiapan mental, strategi, dan ekspektasi kita terhadap saham (trikotomi kendali). Maka dari itu, disamping belajar saham, alangkah baiknya juga dibarengi dengan belajar filosofi stoa. Semoga dengan trikotomi kendali, kita dapat semakin memaknai hidup dan penderitaan menjadi lebih manis.

 

Daftar Pustaka:

Manampiring. (2019). Filosofi Teras, Filsafat Yunani-Romawi Kuno Untuk Mental Tangguh Masa Kini. Penerbit Buku Kompas. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun