Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Empat Jenis Investasi Terbaik di Umur 20-an

28 April 2021   08:00 Diperbarui: 29 April 2021   05:00 1906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengenai quarter life crisis | sumber: Element Envato

Berinvestasi sejak muda adalah kunci utama untuk bisa berterimakasih pada diri sendiri di masa senja. 

Bagi sebagian besar kaum millineal dan Z yang saat ini sudah menginjak umur 20 tahun ke atas, hampir rata-rata dari mereka mungkin setuju, jika mereka sedang mengalami suatu proses transisi hidup yang sering disebut sebagai quarter life crisis.

Istilah mengenai quarter life crisis pada dasarnya menurut Indrianie dalam buku “Survive Menghadapi Quarter Life Crisis” (2020) adalah suatu fase yang menandakan awal mula transisi hidup seseorang dari masa remaja menuju dewasa.

Fase quarter life crisis menurut para ahli di bidang developmental psychology dalam Indrianie (2020) ditandai dengan sejumlah perubahan dan perkembangan fungsi kerja otak, terkhususnya pada bagian otak frontal lobe dan prefrontal cortex.

Perubahan dan perkembangan fungsi kerja otak inilah yang menandai awal mula dari transisi hidup seseorang menuju dewasa, yang akhirnya juga ikut mempengaruhi perubahan mereka dalam cara berpikir, sikap dan pengambilan keputusan.

Seiring dengan terjadinya perubahan secara natural pada fungsi kerja otak, secara sadar atau tidak kita juga akan mengalami banyak hal “aneh” menurut diri kita sendiri, atas semua sikap dan perilaku yang terjadi, seperti sering merasa “galau”; mencoba untuk bisa menahan emosi; mulai bersepakat dengan diri sendiri dan sejumlah masalah lainnya. Salah satu hal yang tak luput dari persoalan fase quarter life crisis adalah perencanaan hidup di masa depan.

Kebanyakan orang, merencanakan masa depan mereka di fase quarter life crisis dengan mulai mempelajari sebanyak mungkin ilmu dan instrumen tentang berinvestasi, terkhususnya investasi dari segi keuangan. Hari ini, kita dapat melihat fenonema investasi tersebut dari ramainya aktivitas jual beli saham dikalangan anak muda; meroketnya crypto currency akibat tweet dari seorang tokoh publik seperti Elon Musk; hingga suburnya trend investasi reksadana bagi investor amatiran.

Investasi keuangan memang menjadi suatu hal yang sangat seksi dikalangan anak muda, untuk bisa menghadapi fase quarter life crisis-Nya secara jauh lebih baik dan mantap.

Namun, agaknya sayang sekali jika investasi dalam fase quarter life crisis hanya berhenti pada persoalan keuangan semata.

Sejatinya, ada berbagai investasi lain yang sama penting dan bermanfaatnya yang bisa dipersiapkan untuk bisa menghadapi fase ini secara jauh lebih mantap dan siap.

Ada empat bentuk strategi investasi lain di luar investasi keuangan yang bisa dipelajari dan diterapkan oleh semua orang untuk dapat mempersiapkan serta menghadapi fase quarter life crisis secara jauh lebih siap. Investasi keuangan memang sangat penting, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang tak menentu seperti saat ini.

Namun, empat investasi ini juga tidak boleh dipandang sebelah mata, sebab bisa jadi rezeki kita di masa depan dapat ditemukan dari empat investasi ini.

1. Investasi Keahlian (Skill dan Ilmu)

Investasi keahlian pada dasarnya adalah semua jenis investasi yang bisa didapatkan dengan mengikuti sejumlah pelatihan dan pengembangan diri, yang disesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuan.

Dalam beberapa tahun terakhir, terkhususnya saat pandemi Covid-19, kita melihat ada begitu banyak institusi pendidikan yang mulai membuka dan menyediakan kurikulum pembelajaran berbasis online dengan peminatan yang sangat beragam dan harganya terjangkau.

Menurut Schenker dalam buku Masa Depan Dunia Setelah Covid-19 (2020) investasi keahlian saat ini semakin banyak dibutuhkan, terkhususnya di bidang pengelolaan media komunikasi; e-commerce; dan internet. Beberapa keahlian seperti content writer; copywriter; digital marketer; IT software dan lainnya semakin banyak dibutuhkan, terlebih semenjak semua jenis aktivitas dan pekerjaan manusia banyak dialihkan ke jaringan internet untuk mengurangi penularan virus.

Ilustrasi belajar dari melalui kelas online selama pandemi Covid-19 | kompas.com
Ilustrasi belajar dari melalui kelas online selama pandemi Covid-19 | kompas.com

Dengan semakin menjamurnya berbagai kelas online; semakin mudahnya akses dan harga kelas yang sangat terjangkau, diharapkan akan ada semakin lebih banyak orang yang mulai bergerak untuk mau mengembangkan diri dan memperbanyak kehalian dalam berbagai bidang, yang saat ini sedang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan mengikuti pelatihan dan pengembang tersebut, maka daya tawar dan kualitas keahlian dalam diri seseorang juga akan dapat semakin meningkat.

Dengan semakin bertambah banyaknya orang-orang ahli dan berkompeten dalam bidangnya masing-masing sebagai akibat dari dimenjamurnya kelas daring, maka diharapkan juga ada dampak lain yang ikut menyertainya.

Seperti meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi masyarakat secara mikro dan makro; makin terbukanya lapangan kerja bagi mereka yang kurang mampu; dan akan ada semakin banyak orang yang berhasil keluar dari jurang kemiskinan tentunya.

2. Investasi Sosial (Relasi dan Kolaborasi)

Investasi sosial adalah salah satu bentuk investasi yang bisa didapatkan dengan bertemu, berkenalan dan membangun relasi serta kolaborasi dengan sejumlah tokoh atau orang-orang yang memang dirasa mampu memberikan efek atau dampak penting bagi pengembangan diri dan karir. Menurut Juhyung Kim dalam buku Hidup Antigalau Menata Karir dan Masa Depan di Umur 20-an (2020) investasi sosial dapat dimulai dengan memberanikan diri untuk mengajak berkenalan.

Proses memberanikan diri untuk mengajak berkenalan dengan setiap orang atau tokoh yang dirasa mampu memberikan ilmu, dampak atau kerjasama adalah suatu hal yang pada dasarnya sangat sederhana, namun sangat sulit untuk diterapkan.

Maka dari itu, dalam bukunya Kim menjelaskan bahwa ilmu public speaking sangat diperlukan untuk dapat mempersuasi lebih banyak orang dan memudahkan kita dalam menyampaikan sesuatu yang kita inginkan dari mereka.

Selain itu, dalam bukunya, Kim juga menambahkan untuk terus menerus mencari berbagai mentor dan role model terkini yang sesuai dengan perkembangan zaman untuk semakin mendukung kinerja dan kapasitas diri dalam menghadapi berbagai tantangan baru dari setiap perubahan zaman.

Maka dari itu, untuk semakin memudahkan kita menemukan mentor dan role model terkini, makan siang bisa menjadi suatu media yang sangat ampuh untuk bisa mencapai hal-hal tersebut.

Ilmu berunding melalui perjamuan makan siang adalah salah satu cara paling klasik namun masih sangat relevan untuk dipakai sampai dengan hari ini, sebagai suatu cara dalam rangka mendapatkan satu kata sepakat ketika mengadakan suatu perundingan atau kerjasama dengan pihak tertentu. Dengan makan siang, Kim menjelaskan suasana akan terasa lebih cair, dan hal ini tentu sangat bagus untuk lebih memudahkan kita mencapai tujuan yang kita inginkan.

Kita bisa menyisihkan uang sekitar 10%-15% dari total pendapatan kita untuk mengajak atau mentraktir seseorang yang kita rasa dapat memberikan ilmu, dampak atau kerjasama bagi perkembangan diri; karir ataupun bisnis kita kedepannya.

Maka dari itu, sangatlah penting untuk mulai memberanikan diri berkenalan dan bertemu dengan orang-orang yang lebih baik dari kita. Rezeki dan takdir selalu berpihak pada mereka yang berani, jadi belajar berani lah dari sekarang.

3. Investasi Tubuh (Olahraga dan Kesehatan)

Investasi tubuh sesuai dengan namanya adalah semua jenis investasi yang diperuntukan untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran. Olahraga dan memperhatikan kesehatan diri adalah hal yang paling utama untuk dapat mencapai tujuan investasi ini.

Dalam situasi dan kondisi seperti sekarang, di mana semua aktivitas dirumahkan dan kita punya lebih banyak kesempatan untuk mengatur jadwal, olahraga seharusnya menjadi hal yang tidak boleh dilupakan.

Workout selama pandemi dapat meningkatkan daya tahan tubuh | fitco.id
Workout selama pandemi dapat meningkatkan daya tahan tubuh | fitco.id

Sama seperti halnya menabung uang, berolahraga dan merawat kesehatan adalah suatu bentuk investasi jangka panjang yang sangat penting bagi perjalanan hidup kita di masa mendatang.

Dengan menaruh perhatian dan investasi yang besar pada aspek olahraga dan kesehatan, kita tidak hanya mendapatkan suatu keuntungan semata, seperti badan terasa lebih bugar atau berenergi saja. Namun, dengan berolahraga kita juga semakin dihindarkan dari berbagai resiko penyakit.

Salah satu penyakit yang saat ini masih menjadi musuh bersama bagi masyarakat Indonesia adalah stroke. Menurut sumber yang dikutip dari indtimes.com, stroke menjadi salah satu penyakit yang paling dominan di Indonesia.

Pada tahun 2018 silam, misalnya, melalui riset yang dilakukan oleh Riskesdas menemukan fakta bahwa prevalensi stroke mengalami peningkatan yang signifikan, yakni dari 7 per seribu penduduk (2013) menjadi 10, 9 per seribu penduduk (2018).

Tak hanya itu, sepanjang tahun 2017 misalnya, ada sekitar total 29,2% kematian akibat stroke. Contoh kasus di atas dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan dan menaruh kepedulian yang besar bagi masa depan kesehatan kita masing-masing.

Stroke hanyalah satu dari sekian banyak penyakit yang disebabkan atas kurangnya kepedulian kita pada kesehatan dan gaya hidup. Jadi, apakah kita masih mau menunda untuk berolahraga dan hidup sehat?

4. Investasi Karya (Portfolio)

Investasi karya pada dasarnya adalah semua jenis investasi yang berbentuk hasil karya, yang bisa diperoleh dari memamerkan berbagai hasil karya seni atau berbagai publikasi tertentu, seperti artikel; jurnal ilmiah; video, podcast; musik; dan lainnya, yang dapat dimasukan ke dalam suatu portfolio menarik serta dapat berguna untuk diserahkan saat akan melamar pekerjaan atau sebagai bagian dari gambaran citra diri (jati diri) yang ingin disampaikan kepada orang lain.

Bagi generasi millenail dan Z yang berasal dan menekuni bidang ilmu seni, sastra, politik, sosial, komunikasi, antropologi, filsafat, kuliner, fotografi dan lainnya dapat memaksimalkan berbagai kemampuan yang dimiliki dengan membuat berbagai hasil karya dan mengunggahnya di media sosial masing-masing. Hari ini kita dihadapkan pada semakin kompetitifnya persaingan antar anak-anak muda dalam mencari pekerjaan dengan gaji dan jabatan yang layak.

Banyak dari mereka ketika melamar pekerjaan selalu menyertakan berbagai hasil karya menarik yang biasanya disertakan sebagai portfolio untuk menjadi bahan pertimbangan bagi pemberi kerja untuk menilai seberapa cakapnya sang pelamar kerja.

Portfolio memang sangat diperlukan, terkhususnya pada era media sosial seperti sekarang. Dengan portfolio, kita dapat menunjukkan siapa kita dan seberapa berkualitasnya kita untuk bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

Maka dari itu, adalah kesempatan yang sangat baik bagi setiap anak-anak muda di masa sekarang untuk mulai menaruh perhatian yang besar dalam pembuatan portfolio dan secara konsisten mengunggahnya di berbagai media sosial untuk dipublikasikan. Meskipun portfolio tidak menjamin keberhasilan dalam mendapatkan pekerjaan, namun ingatlah bahwa selalu ada potensi yang sangat besar di luar sana, yang bisa jadi adalah rejeki kita atas portfolio yang kita buat.

Jika kita terus konsisten dan mengembangkan kapasitas diri dalam berkarya, yang di mana semua karya tersebut dicurahkan ke dalam lembar portfolio, percayalah kita bisa berpotensi diajak untuk bekerjasama dan berkolaborasi. Kita bisa menjadi seorang mentor; pembicara dalam sebuah siposium; bisa ikut ajang pameran internasional; bisa dikenal lewat karya ilmaih hanya dari lembar portfolio. Jadi, teruslah konsisten berkarya karena rezeki bisa datang kapan saja.

Investasi adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Ibarat orang sedang menabung uang, investasi adalah hal yang tidak bisa datang dalam waktu semalam. Butuh waktu, komitmen, kerja keras, doa dan pertaruhan besar untuk bisa mendapatkan nilai keuntungan yang baik dari sebuah investasi. Maka dari itu, penting sekali bagi kita untuk mulai berinvestasi sedari muda, agar kita bisa mengucapkan rasa terimakasih pada diri sendiri di umur kita selanjutnya.

Percayalah bahwa tidak ada yang mustahil dalam mencapai kesuksesan. Maka dari itu, teruslah berinvestasi selagi kita masih punya waktu yang panjang dan kesempatan yang terus terbuka lebar. Bagi kita yang belum berpenghasilan, jangan takut. Kita bisa mengembangkan diri dengan terus belajar hal-hal baru; menambah koneksi; menjaga kesehatan; dan terus berkarya sesuai dengan kapasitas diri. Semangat terus dan semoga kita mampu menghadapi fase ini dengan baik.

Daftar Pustaka:

Kim, J. 2020. Hidup Antigalau Menata Karir dan Masa Depan di Umur 20-an. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
Indrianie, E. 2020. Survive Menghadapi Quarter Life Crisis. Yogyakarta. Brilliant
Schenker, J. 2020. Masa Depan Dunia Setelah Covid-19. Ciputat. Alvabet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun