Di tengah antrian yang padat, tanpa menunggu waktu lama Gesti pun langsung menyiapkan jenang pesanan penulis dengan cekatan. Kebetulan saat itu yang dipesan adalah jenang komplit dan harga perporsinya hanya Rp 5.000,00 saja.
Jenang komplit Gesti berisi empat macam jenis jenang, yakni jenang candhil, jenang mutiara, jenang sumsum manis (coklat), jenang sumsum putih serta siraman kuah santan hangat.
Jenang milik Gesti secara fisik sangatlah berbeda dengan kebanyakan jenang pada umumnya. Jenang milik Gesti memilik rupa yang hampir mirip seperti halnya papeda yang dicampur dengan kuah ikan kuning.
Tekstur jenang ini terasa sangat slimy dan cukup creamy. Perpaduan santan dan jenang menciptakan dua tekstur tersebut menjadi terasa unik. Untuk makan jenang ini, anda hanya tinggal perlu menyesapnya saja seperti minum kuah kaldu yang gurih.
kuliner bercita rasa terlalu manis.
Dari segi rasa, jenang milik Gesti tidak memiliki karakter manis yang pekat yang bisa membuat kerongkoan sakit, sehingga sangat cocok bagi mereka yang tidak menyukaiHal unik lainnya adalah aromanya yang berbeda, yakni terdapat aroma asap wangi dari jenang tersebut selain tentunya wangi harum dari gula yang sudah dimasak.
Siraman santan hangat pun juga memainkan peran yang sangat penting, yakni menciptakan perpaduan rasa manis yang sangat gurih dan nyaman sekali lidah.
Rasa jenang yang sangat nikmat ini pun kemudian menggiring penulis untuk bertanya lebih jauh tentang bagaimana proses dan teknik Gesti untuk menciptakan rasa jenang yang khas tersebut.
“Saya itu generasi kedua yang jualan. Sebelumnya, yang rintis itu mertua saya tahun 1950-an lalu saya ambil alih di tahun 2012. Sampe sekarang kira-kira sudah delapan tahun,” ungkap Gesti.
Gesti menuturkan bahwa cita rasa khas jenangnya kuncinya ada di bahan baku dan proses memasaknya. Proses memasak jenang yang dilakukan Gesti sudah bertahan dan tidak pernah berubah sejak usaha ini pertama kali dirintis oleh mertuanya.
Gesti membocorkan bahwa ia tidak pernah menggunakan bahan baku instan. Bahan baku yang dipakai Gesti semua sangat tradisional, mulai dari menumbuk beras untuk jadi tepung jenang, menggunakan buah kelapa murni untuk membuat santan, hanya menggunakan gula jawa dan gula pasir serta beberapa hal lainnya. Kemudian yang kedua adalah dicara memasaknya. Gesti menuturkan jika cara memasak tradisional adalah kunci terbaik untuk bisa mendapatkan cita rasa yang khas.