Mohon tunggu...
Thomas Panji
Thomas Panji Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Berusaha dengan sebaik mungkin

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Cita Rasa Jenang Legendaris dari Sudut Pasar Lempuyangan

29 April 2020   07:51 Diperbarui: 2 Mei 2020   11:50 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gesti, penjual jenang legendaris dari Pasar Lempuyangan Yogyakarta| Dok. pribadi/Thomas panji

Di tengah antrian yang padat, tanpa menunggu waktu lama Gesti pun langsung menyiapkan jenang pesanan penulis dengan cekatan. Kebetulan saat itu yang dipesan adalah jenang komplit dan harga perporsinya hanya Rp 5.000,00 saja. 

Jenang komplit Gesti berisi empat macam jenis jenang, yakni jenang candhil, jenang mutiara, jenang sumsum manis (coklat), jenang sumsum putih serta siraman kuah santan hangat. 

Jenang milik Gesti secara fisik sangatlah berbeda dengan kebanyakan jenang pada umumnya. Jenang milik Gesti memilik rupa yang hampir mirip seperti halnya papeda yang dicampur dengan kuah ikan kuning. 

Tekstur jenang ini terasa sangat slimy dan cukup creamy. Perpaduan santan dan jenang menciptakan dua tekstur tersebut menjadi terasa unik. Untuk makan jenang ini, anda hanya tinggal perlu menyesapnya saja seperti minum kuah kaldu yang gurih.

Jenang Komplit Gesti, harganya murah dan porsinya cukup untuk mengganjal perut| Dok. Pribadi/Thomas panji
Jenang Komplit Gesti, harganya murah dan porsinya cukup untuk mengganjal perut| Dok. Pribadi/Thomas panji
Dari segi rasa, jenang milik Gesti tidak memiliki karakter manis yang pekat yang bisa membuat kerongkoan sakit, sehingga sangat cocok bagi mereka yang tidak menyukai kuliner bercita rasa terlalu manis. 

Hal unik lainnya adalah aromanya yang berbeda, yakni terdapat aroma asap wangi dari jenang tersebut selain tentunya wangi harum dari gula yang sudah dimasak. 

Siraman santan hangat pun juga memainkan peran yang sangat penting, yakni menciptakan perpaduan rasa manis yang sangat gurih dan nyaman sekali lidah. 

Rasa jenang yang sangat nikmat ini pun kemudian menggiring penulis untuk bertanya lebih jauh tentang bagaimana proses dan teknik Gesti untuk menciptakan rasa jenang yang khas tersebut.

“Saya itu generasi kedua yang jualan. Sebelumnya, yang rintis itu mertua saya tahun 1950-an lalu saya ambil alih di tahun 2012. Sampe sekarang kira-kira sudah delapan tahun,” ungkap Gesti.

Gesti menuturkan bahwa cita rasa khas jenangnya kuncinya ada di bahan baku dan proses memasaknya. Proses memasak jenang yang dilakukan Gesti sudah bertahan dan tidak pernah berubah sejak usaha ini pertama kali dirintis oleh mertuanya. 

Gesti membocorkan bahwa ia tidak pernah menggunakan bahan baku instan. Bahan baku yang dipakai Gesti semua sangat tradisional, mulai dari menumbuk beras untuk jadi tepung jenang, menggunakan buah kelapa murni untuk membuat santan, hanya menggunakan gula jawa dan gula pasir serta beberapa hal lainnya. Kemudian yang kedua adalah dicara memasaknya. Gesti menuturkan jika cara memasak tradisional adalah kunci terbaik untuk bisa mendapatkan cita rasa yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun