Jamuan makan pada dasarnya bisa dipahami sebagai suatu bentuk untuk merekatkan tali silahturahmi dan persaudaraan karena mampu menghadirkan sisi emosional yang kuat bagi orang-orang yang ada disekitarnya. Berbicara soal ritual berarti otomatis akan sarat dengan konteks komunikasi budaya tinggi yang sarat akan makna-makna non-verbal didalamnya.
Pada akhirnya, kita bisa melihat bahwa konteks budaya komunikasi yang dimiliki oleh etnis Sunda dalam film Keluarga Cemara 2019 adalah konteks budaya komunikasi tinggi. Sejumlah bukti sudah dipaparkan secara runtut dan jelas bahwa konteks budaya komunikasi tinggi adalah jawaban dari fenomena komunikasi etnis Sunda yang ditempatkan sebagai etnis utama dalam film tersebut.
Di sini, penulis bisa menyimpulkan bahwa konteks budaya komunikasi tinggi yang melekat pada etnis Sunda dalam film Keluarga Cemara 2019 otomatis akan melahirkan bentuk "multikulturalisme yang kebablsan". Hal ini bisa terjadi karena penggambaran tokoh yang disesuaikan dengan bentuk identitas budaya yang menyertainya persis akan menghasilkan suatu stereotipe terhadap etnis-etnis tertentu dan akan menghasilkan sekat-sekat yang jelas. Tentu hal ini tidaklah mengenakan, namun selama multikulturalisme ada di dalam genggaman media, maka yang terjadi adalah stereotipe terhadap sebuah etnis akan tetap awet hingga kapanpun.
Daftar Pustaka:
Junaedi, F dan Gita, F. 2014. KOMUNIKASI MULTIKULTUR Melihat Multikulturalisme dalam Genggaman Media. Yogyakarta. Buku Litera
Liliweri, A. 2003. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Mulyana, D. 2008. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya
Keluarga Cemara. 2019. iflix.com. Dikutip dari https://www.iflix.com/title/movie/219066
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H